Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan tiga lokasi bagi masyarakat yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, seperti diketahui di Palu, Donggala, dan Sigi terjadi bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, sehingga tidak mungkin lagi dibangun di tempat semula.
"Kita ingin membangun Palu baru, berarti kita bikin masterplan baru yang mengadopsi semua," ujar Basuki di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/10/2018).
Baca: Dilewati Dua Sesar Aktif, Surabaya Jadi Daerah Potensi Gempa di Jawa Timur
Tiga lokasi tersebut ada di Kelurahan Duyu seluas 78 hektar, Kelurahan Tondo seluas 88 hektar, dan Kelurahan Pombewe seluas 210 hektar.
"Masterplan tahun ini harus segera selesai, ini harus segera diselesaikan, mungkin tahun 2019 bisa dibangun," ucap Basuki.
Untuk menunggu masterplan tersebut rampung, Basuki menyatakatan, pemerintah membangun hunian sementara (huntara) sekitar 1.200 unit.
Nantinya, satu huntara kira-kira sebanyak 10 kartu keluarga (KK) dengan 10 petak, yang sudah dilengkapi MCK, dapur umum, dan kebutuhan hidup lainnya.
"kemudian perbaikan infrastruktur-infrastruktur lini, sekolah darurat, rumah sakit, universitas, semuanya selesi dua tahun untuk Palu, mulai dari 2019-2021 semuanya harus selesai," paparnya.
Adapun biaya untuk relokasi rumah warga dan perbaikan infrastruktur lainnya, diperkirakan mencapai Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun.