"Saya tidak mau ribut, rame, suudzon atau saya politisir. Ya sudah, saya cukup memberitahukan kepada aparat keamanan setempat," kenangnya.
Untuk kasus kali ini juga, menurut dia, bisa saja terjadi seperti kasus yang ia alami.
Terutama kantor DPR RI pada sisi selatan yang menghadap lapangan tembak.
"Apalagi secara bersamaan terjadi di lantai 13 dan 16," jelasnya.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pun telah mengatakan peluru nyasar dari seorang anggota Perbakin Tangerang Selatan mengenai dua ruang kerja anggota Komisi III DPR RI, Senin (15/10/2018).
"Dalam hitungan jam, orang yang salah tembak saat latihan, atau pelurunya nyasar sudah ditemukan, dan pistolnya juga sudah ada," ujar Politikus Golkar ini kepada media saat konferensi pers bersama Ketua Perbakin Jakarta, Irjen Setya Wasisto, dan Polda Metro Jaya, di Gedung DPR RI, Senin (15/10/2018).
Politikus Golkar ini menegaskan, kejadian tersebut bukan karena tindakan terorisme, atau pun penembakan yang disengaja.
"Jadi bukan terorisme. Bukan penembakan yang disengaja, atau aksi-aksi teror yang ditujukan kepada para anggota DPR. Bukan," tegas Bamsoet.
Ketua DPR RI sepenuhnya menyerahkan kasus peluru nyasar ini kepada pihak kepolisian.
"Untuk memprosesnya secara hukum," jelasnya.
Selain itu, Ketua DPR juga menyerahkan kepada pengurus Perbakin untuk menindaklanjuti pelaku peluru nyasar tersebut.
Dua peluru diduga nyasar di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (15/10/2018).
Dua peluru tersebut menyasar ruangan Wenny Warouw di ruangan 1601 serta Bambang Herry Purnama di ruangan 1313.