News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKN Sebut Generasi Milenial Lebih Tertarik ke Start Up Ketimbang Melamar Jadi CPNS

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan (tengah).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat ada 4.438.694 akun pelamar dengan mereka yang telah mensubmit hanya 3.627.981 orang.

Jumlah itu cukup jauh dari target BKN yang sebelumnya memprediksi pelamar CPNS tahun ini mencapai enam hingga delapan juta peminat.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menyebut tak tercapainya perkiraan target tersebut karena kaum milenial lebih tertarik dalam bidang start up ketimbang melamar CPNS.

"Ini bukan perusahaan yang profit gitu ya, kami mengasumsikan waktu dibikin 50 ribu (targetnya), tahun lalu yang daftar dua juta, mestinya linear, ternyata tidak. Kini kelihatannya teman-teman milenial ke start up," ungkap Ridwan di Kantor BKN, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/10/2018).

Baca: Sistem CAT BKN Diklaim Efektif 101 Persen Cegah Praktik KKN pada Seleksi CPNS

Dia mengaku jumlah 4,4 juta pelamar memang jauh dari harapan.

Sementara 4,4 juta pelamar masih belum final karena akan terus dilakukan proses selanjutnya hingga pada tahap verifikasi.

Dengan melihat selisih dari jumlah akun dengan mereka yang mensubmit, ada sekitar 800 ribu akun dengan kendala gagal submit.

"Ini memang less expected dari yang kami perkirakan sebelumnya. Kemudian dari 4,4 juta itu yang sudah submit 3,6 juta. Ini yang akan terus ke tahap selanjutnya untuk diverifikasi. Sehingga kalau dari jumlah akun dikurangi jumlah yang submit, ada sekitar 800 ribu akun yang gagal submit," jelas dia.

Selain itu, Ridwan mengatakan ada 1,3 juta pelamar yang belum diverifikasi oleh instansi terkait.

Sebab, para pelamar yang mendaftarkan diri sebagai CPNS harus terlebih dahulu melewati tahap online verifikasi dari instansi pilihannya.

"Sampai dengan detik ini ada sejumlah 1,3 juta yang belum diverifikasi oleh instansi. Sebagaimana diketahui saat pendaftaran online berlangsung, instansi yang berjumlah 600 lebih itu juga melakukan online verification," pungkas Ridwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini