News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL Pastikan Alur Pelayaran dan Pelabuhan di Teluk Palu Aman

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Tanggap Segera Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) melakukan survei dan pemetaan di perairan Teluk Palu pasca gempa dan tsunami.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) memastikan alur pelayaran dan pelabuhan di perairan Teluk Palu aman terhadap bahaya navigasi, pasca gempa dan tsunami.

Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, memastikan hal itu, khususnya bagi pengiriman bantuan lewat laut.

Baca: Mafindo: Sepanjang September 2018 Jokowi-Maruf Diserang 36 Hoax dan Prabowo-Sandi Diserang 16 Hoax

"Ini dipastikan usai Tim Tanggap Segera yang diterjunkan Pushidrosal melakukan survei dan pemetaan di perairan tersebut," ujar Harjo, dalam keterangannya, Selasa (16/10/2018).

Tim yang dipimpin Mayor Laut (P) Yohanis L Kalambo itu melakukan survei dan pemetaan hidro-oseanografi di empat alur pelabuhan dan perairan pelabuhan. Yakni dermaga Lanal Watu Sampu, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Fery Taipa, dan Dermaga Wani.

Baca: Jokowi Diklaim Lebih Dekat dengan Rakyat, Jubir Prabowo-Sandi: Buktikan dengan Kebijakan

Dari hasil survei identifikasi menggunakan Multibeam echosounder T50 P dengan sapuan dasar laut full covered dan pengolahan data metode seabed classification, kata Harjo, tidak dijumpai bahaya navigasi seperti kapal yang tenggelam serta reruntuhan bangunan.

"Sehingga keempat dermaga atau pelabuhan tersebut dinyatakan aman digunakan untuk kegiatan pelayaran dari dan keluar pelabuhan dalam rangka membawa bantuan kemanusiaan," jelasnya.

Di sisi lain, ia menegaskan hasil survei lokasi pantai untuk pendaratan, baik lewat laut dan darat di sepanjang pantai barat dan timur Teluk Palu tidak ditemukan pantai untuk beaching yang aman untuk kapal Landing Ship Tank (LST) dan kapal sejenisnya.

Baca: Jokowi Diklaim Lebih Dekat dengan Rakyat, Jubir Prabowo-Sandi: Buktikan dengan Kebijakan

"Ini disebabkan di sepanjang pantai terdapat puing-puing, reruntuhan bangunan, bangkai kapal serta reruntuhan tiang atau bangunan dermaga," kata Harjo.

Selain kegiatan di atas, Tim Unit Reaksi Segera juga melaksanakan kegiatan pengukuran data geodetik untuk meneliti nilai kontrol horizontal dan vertikal bentang alam di wilayah pantai Palu dan sekitarnya.

Sehingga dapat diketahui nilai kenaikan atau penurunan muka tanah di area tersebut.

Baca: Disemprot Wendy Cagur saat Berseloroh Soal 'Nabung Duluan', Ayu Ting Ting: Becanda Maaf

Sekedar informasi, pasca gempa bumi dan Tsunami yang melanda Donggala dan Palu, Pushidrosal telah menerjunkan dua tim yaitu Tim Unit Survei Tanggap Segera dan kapal Survei KRI Spica-934.

"Keduanya hadir di lokasi untuk melaksanakan pemeruman di alur pelabuhan dan pelabuhan yang ada di Teluk Palu guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan navigasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini