TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PAN, Totok Daryanto mengatakan peluru nyasar ke ruangan kerjanya masih satu rangkaian dengan kejadian peluru nyasar pada Senin (15/10/2018) lalu.
"Kalau dugaan saya, ini satu rangkaian dengan penembakan dua hari yang lalu, pada Senin lalu," ujar Totok saat diwawancarai Kompas TV di Program Breaking News, Rabu (17/10/2018) siang.
Dia menceritakan peluru nyasar di ruangan kerjanya, diketahui stafnya pada Selasa (16/10/2018) kemarin.
"Kemudian dilaporkan ke saya tadi malam. Saya baru pulang dari mimpin Baleg dari Ecuador. Jadi baru datang tadi malam, saya dilapori terjadi peristiwa itu," tuturnya.
"Jadi bukan hari ini. Saya pastikan peristiwa yang terjadi di ruangan saya tidak peristiwa hari ini," tegasnya.
Hal senada juga Kartika, salah seorang staf anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya mengatakan bahwa sudah mengetahui dugaan adanya peluru nyasar ke ruangannya pada Selasa kemarin, (17/10/2018).
Baca: Zulkifli Hasan: Kemenangan PAN Menentukan Kemenangan Prabowo-Sandi
Ia mengaku menemukan benda mirip proyektil yang menempel pada lemari. Kecurigaan tersebut kemudian ia sampaikan kepada Vivi. Namun Vivi tidak percaya.
"Saya sempet bilang ke bu Vivi, Bu kayanya ruangan kita kena tembak. Halah jangan bikin gosip lah," katanya di lokasi.
Kartika menjelaskan alasanya tidak melaporkan adanya dugaan peluru nyasar tersebut pada Selasa kemarin. Saat itu ia masih belum yakin jika yang menembus lemari kerja di ruangannya tersebut merupakan peluru.
"Saya korek pakai pulpen saya lalu saya korek itu tembus. Tapi Karena ibunya tidak meyakini itu peluru, jadi saya ragu-ragu juga untuk melapor kemarin," katanya.
Selain itu menurutnya, pada Selasa kemarin ia dan Vivi disibukkan dengan rapat Banggar.
Kesibukan tersebut membuatnya lupa adanya dugaan peluru nyasar ke ruangannya tersebut.
"Kemarin kebetulan rapat banggar sampai sore. Jadi mikirin rapat doang, hari ini ada pengecekan dari pamdal saya bilang kayanya ini ada tembakan," kisahnya.