TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mengatakan bahwa proyektil peluru yang menyasar ruangan anggota fraksinya Vivi Sumantri Jayabaya menempel pada lemari. Setelah menembus kaca peluru tersebut bersarang di lemari yang berada di lantai 10 ruang 1008.
"Tembus temboknya, tembus pembatasnya, masuknya pelurunya nyangkut di lemari," ujar Didik di lokasi.
Menurut Didik adanya peluru nyasar baru diketahui pada Selasa kemarin, (16/10/2018). Peluru nyasar tersebut kemudian dilaporkan pada hari ini untuk ditindaklanjuti pihak kepolisian.
"Hari ini kta baru dapat laporan dari staf anggota kita di ruangan Vivi ada peluru nyasar, diketahui baru kemarin hari ini diinvestigasi kepolisian," katanya.
Didik mengatakan pada hari kemarin ruangan Vivi tersebut kosong. Sehingga duagaan kejadian peluru nyasar baru ditindaklanjuti hari ini.
"Kemarin kosong, sehingga kami minta pihak kepolisian mendalaminya," pungkas Didik.
Baca: Diduga Ada Peluru Nyasar Lagi, Polisi Hilir Mudik di Lantai 20 Gedung Nusantara I DPR RI
Sebelumnya Dua ruangan anggota DPR RI diduga kembali menjadi sasaran peluru nyasar, di gedung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (17/10/2018).
Peluru tersebut ditemukan di lantai 10 tepatnya ruang 1008 tempat berkantornya anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, dan kaca retak diduga karena peluru ditemukan di ruang 2003 tempat berkantornya anggota Fraksi PAN Totok Daryanto.
Pantauan Tribunnews, saat ini ke dua ruangan tersebut sedang diselidiki oleh Pengamanan Dalam (Pamdal). belum tampak personil kepolisian di lokasi tersebut.
"Kita engga tahu ini baru apa sama yang kemarin, kita sudah kontak aparat kepolisian untuk kemari," ujar Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan, Sufmi Dasco Ahmad di lokasi.
Lubang proyektil di ruangan Vivi tersebut menurut Dasco sama seperti yang terjadi pada Senin lalu di ruangan anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan ruangan anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama.
Menurut Dasco berbagai kemungkinan bisa terjadi. Peluru tersebut bisa baru saja ditemukan atau ditembakan bersamaan dengan kejadian Senin lalu.
"Karena pada saat Senin lalu, ruangan ini (1008) kosong)," katanya.
Adanya peluru di ruangan anggota Fraksi demokrat baru diketahui dari salah seorang taf ahli di ruangan tersebut. Adanya peluru yang menempel di dinding kemudian dilaporkan ke Pamdal untuk kemudian dilanjutkan ke kepolisian.
"Kemarin kosong, baru ada hari ini, jadi berbagai kemungkinan bisa terjadi," pungkas Dasco.