TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kartika, salah seorang staf anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya mengatakan bahwa sudah mengetahui dugaan adanya peluru nyasar ke ruangannya pada Selasa kemarin, (17/10/2018).
Ia mengaku menemukan benda mirip proyektil yang menempel pada lemari. Kecurigaan tersebut kemudian ia sampaikan kepada Vivi. Namun Vivi tidak percaya.
"Saya sempet bilang ke bu Vivi, Bu kayanya ruangan kita kena tembak. Halah jangan bikin gosip lah," katanya di lokasi.
Kartika menjelaskan alasanya tidak melaporkan adanya dugaan peluru nyasar tersebut pada Selasa kemarin. Saat itu ia masih belum yakin jika yang menembus lemari kerja di ruangannya tersebut merupakan peluru.
"Saya korek pakai pulpen saya lalu saya korek itu tembus. Tapi Karena ibunya tidak meyakini itu peluru, jadi saya ragu-ragu juga untuk melapor kemarin," katanya.
Baca: Dirjen PAS Kemenkumham: Napi Mungkin Tidak Dapat Remisi jika Tak Kembali hingga 26 Oktober
Selain itu menurutnya, pada Selasa kemarin ia dan Vivi disibukan dengan rapat Banggar. Kesibukan tersebut membuatnya lupa adanya dugaan peluru nyasar ke ruangannya tersebut.
"Kemarin kebetulan rapat banggar sampai sore. Jadi mikirin rapat doang, hari ini ada pengecekan dari pamdal saya bilang kayanya ini ada tembakan," pungkasnya.
Sebelumnya ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendapat laporan adanya peluru nyasar di dua ruangan anggota dewan pada pukul 11.30 Wib.
Ruangan tersebut yakni milik Anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di lantai 10 ruang 1008 dan ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto di lantai 20 ruang 2003. Ia langsung mengecek ruangan tersebut. Di ruangan Vivi ia menemukan lubang proyektil sementara di ruangan Totok ia melihat kaca atas retak.
"Kalau kita lihat dari sudut lapangan tembak memang pas, tapi karena ruangan pak Totok di lantai 20 agak tinggi jadi pelurut tidak tembus hanya kaca retak," pungkas Dasco.