TRIBUNNEWS.COM -- Pada Senin (15/10/2018) sekitar pukul 14.30 WIB, masyarakat digegerkan dengan kasus " peluru nyasar" di Gedung DPR, Jakarta Pusat.
Peluru menyasar dua ruangan, yaitu ruangan 1313 milik anggota Fraksi Golkar, Bambang Heri Purnomo, dan ruangan 1601 milik anggota Fraksi Gerindra, Wenny Warouw.
Tak ada korban dalam kasus ini.
Meski demikian, peluru yang menembus tembok lantai 13 dan 16 gedung tersebut nyaris mengenai kepala seorang staf gedung.
Kerudung yang ia kenakan terdapat sobekan akibat terserempet peluru yang melesat.
Kasus ini kemudian ditangani kepolisian dan ditetapkanlah dua orang tersangka.
Namun pada Rabu (17/10/2018), dua lubang yang diduga diakibatkan oleh peluru nyasar kembali ditemukan di ruang kerja anggota DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, satu lubang ditemukan di tembok ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, ruang 1008, lantai 10, Gedung Nusantara.
Terkait rentetan peristiwa penembakan ini, Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo dalam acara Kabar Petang pada Selasa (16/10/2018) di TV One, memberikan analisanya.