Saat itu, Dahlan menandatangani Surat Keputusan (SK) perpanjangan jabatan tersebut pada 3 Juni 2013.
Namun, pada Oktober 2014 Karen mengundurkan diri dari jabatan penting tersebut.
Alasan utama Karen meninggalkan posisi pucuk di Pertamina karena ia ingin berkonsentrasi pada keluarganya.
Ibu dengan tiga anak tersebut memang cukup sibuk selama 6,5 tahun terakhir sejak memimpin Pertamina.
Selain itu, setelah mengundurkan diri, Karen menjadi pengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Meski begitu, selama hampir 6 tahun mengampu jabatan sebagai Dirut Pertamina, Karen berhasil mengubah dan mencatat 4 sejarah penting di Pertamina.
Dia adalah perempuan pertama yang memimpin Pertamina, dirut terlama di Pertamina pasca reformasi dengan masa jabatan enam tahun.
Dia juga mampu membawa Pertamina meningkatkan laba bersih hingga 97 persen.
Bahkan, Pertamina masuk dalam Fortune Global 500 pada 2013 mengalahkan raksasa seperti PepsiCo, Unilever, dan Google.