Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fs Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi mahasiswa yang tergabung ke dalam Cipayung Plus menggelar Rembug Nasional, Jum’at (19/10/2018). Kegiatan yang bertajuk “Dari Mahasiswa untuk Bangsa” itu digelar di Gedung Joeang Menteng Jakarta Pusat.
Hadir dalam Rembug Nasional itu, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus Mulyono Herlambang. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Najih Prastiyo. Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PP PMKRI), Juventus Prima Yoris Kago.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Robaytullah Kusuma Jaya. Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), R. Saddam Al-Jihad. Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Corneles Galanjinjinay. Ketua Presedium Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI), Sugiartana. Ketua Presidium Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI), I Kadek Andre Nuaba.
Untuk diketahui, Cipayung Plus adalah eskponen gerakan mahasiswa terbesar dan menyejarah. Memiliki basis massa terbanyak yang tersebar di seluruh kampus di Indonesia. Peran dan pengaruh gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus sangat besar dalam membentuk opini di kalangan mahasiswa. Karena itu, Cipayung Plus harus bergerak untuk selalu menjadikan gerakan mahasiswa tetap pada gerakan kontrolnya.
Menurut Cipayung Plus, bangsa Indonesia saat ini dihadapkan dengan persoalan yang begitu kompleks. Mulai dari bencana alam, bencana ekonomi, hingga bencana politik. Bencana alam (Gempa dan tsunami) yang terjadi di Lombok, Sumbawa, Palu dan Donggala, menelan korban ribuan jiwa, ratusan ribu rumah telah rata dengan tanah.
Selain itu, Indonesia juga dihadapkan dengan bencana ekonomi. Indonesia menjadi korban perang dagang antara Amerika dan Cina. Begitu pula dalam konteks penyelenggaraan Negara, Indonesia menghadapi bencana politik yang sangat mengkhawatirkan. Saling tuding, ujaran kebencian, caci maki, nyaris setiap hari mewarnai media massa Indonesia.
Sederet persoalan tersebut, membuat mahasiswa Cipayung Plus menjadi resah dan khawatir. Karenanya, mereka menggelar Rembug Nasional untuk mencari solusi guna mencipatakan stabilitas di tengah kompleksitasnya persoalan bangsa.
Dalam Rembug Nasional tersebut, Cipayung Plus sepakat bahwa solusi utama untuk menghadapi kondisi demikian adalah penguatan sumber daya manusia. Sehingga Indonesia mampu keluar dari kompleksitas persoalan yang dihadapinya, berdaya saing, serta memiliki marwah di mata dunia.
Untuk mewujudkjan hal tersebeut, maka Rambug Nasional Cipayung Plus menghasilkan rekomendasi yang diberi nama Trikora (Tiga komitmen gerakan), yaitu:
1. Cipayung plus berkomitmen mengawal jalannya proses demokrasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban, serta melawan praktik-praktik politik kotor yang cenderung menebar fitnah, provokasi dan hoax.
2. Cipayung plus berkomitmen mengawal pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dengan tidak mengabaikan aspek pembangunan sumber daya manusia.
3. Cipayung berkomitmen mendorong pemerintah mewujudkan pembangunan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berdaya saing.
Demikian rekomendasi Rembug Nasional Cipayung Plus. Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada seluruh Cipayung Plus yang berada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, agar Cipayung Plus di provinsi dan kabupaten/kota dapat menjalankan Trikora (Tiga komitmen gerakan) di wilayah masing-masing.
Terakhir, Cipayung Plus juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga soliditas persatuan dan kesatuan. Hal tersbeut demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.