TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, beda pilihan dalam politik adalah hal yang wajar. Asal, kata Jokowi, perbedaan itu tak meretakkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan.
Hal itu dikatakan Jokowi saat berpidato di hadapan puluhan ribu santri yang hadir dalam puncak peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/10/2018).
"Para santri, beda pilihan enggak apa-apa. Namanya beda pilihan pada pesta demokrasi setiap lima tahun pasti ada. Tapi jangan sampai kita sesama muslim saling memfitnah, sesama bangsa setanah air, kita saling menjelekan," kata Jokowi.
Baca: Usai Derby Milano, Inter Milan Terancam Kehilangan Radja Nainggolan Saat Lawan Barcelona
"Tidak pernah dalam ajaran Islam diperbolehkan melakukan fitnah, mencela, menjelekan. Tapi biasanya itu fitnah muncul, mencela muncul, menjelekan muncul, menjelang pemilihan bupati, wali kota gubernur, presiden," tambahnya.
Jokowi juga mengingatkan soal maraknya penyebaran berita hoaks jelang tahun politik. Ia meminta masyarakat lebih waspada dan bisa memilah informasi.
"Hati hati kita sering tidak sadar bahwa kita saudara sebangsa dan setanah air. Jangan mudah percaya pada namanya hoaks, berita yang ada di media sosial. Kalau sudah menjelang tahun politik banyak beredar kabar bohong, fitnah, hoaks di media sosial. Mohon di saring apakah benar apakah tidak benar," tuturnya.
Sebab itu, ia pun menekankan jangan sampai nilai persatuan dan kebhinekaan terbelah lantaran lantaran beda piliham dalam politik.
"Saya ingin mengingatkan, menyadarkan, bahwa negara kita NKRI adalah rumah yang perlu kita rawat dan kita jaga. Jangan sampai perbedaan itu memecah kita," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Para Santri, Beda Pilihan Enggak Apa-apa"