TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) melakukan verifikasi base point di perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan Verifikasi Base point di perbatasan dan PPKT Pulau Sumba ini, dilaksanakan dengan mengirim tim unit survei ke daerah tersebut yang dipimpin oleh Dan Unit Survei Mayor Laut (P) Jaenal Mutakim.
Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro, mengatakan tugas pokok tim unit survei melaksanakan operasi survei dan pemetaan hidro-oseanografi untuk melaksanakan verifikasi posisi koordinat dua Titik Dasar (TD) sebagai batas negara RI dengan Negara Australia yaitu TD no 124 dan TD no 125, dan pengecekan Titik Referensi (TR).
Data yang diperoleh, kata dia, juga akan akan digunakan untuk updating Peta Laut Indonesia dan ENC di perairan Sumba hingga perairan samudera Hindia yang berbatasan dengan Australia.
"Survei Verifikasi posisi koordinat titik dasar merupakan elemen penting bagi penetapan zone batas maritim negara, sehingga data yang diperoleh dari hasil survei hidro-oseanografi di Pulau Sumba dapat digunakan dalam mendukung aspek teknis perundingan batas maritim RI dengan negara tetangga, karena dari titik dasar itulah wilayah kedaulatan dan hak berdaulat RI ditentukan" ujar Harjo, dalam keterangannya, Rabu (24/10/2018).
Baca: Pemerintah Targetkan Bangun 11 PLBN, Ini Daftarnya
Orang nomor satu di jajaran Pushidrosal tersebut mengharapkan agar pasca penetapan titik dasar pemerintah pusat atau pemerintah daerah perlu terus memantau dan memelihara keberadaannya TD dan TR tersebut.
Ia juga menyebut survei dan pemetaan di Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu bagian dari tugas pokok Pushidrosal untuk mengidentifikasi dan memverifikasi posisi koordinat TD dan TR.
Selain itu, penelitian lingkungan laut PPKT di wilayah perbatasan dilakukan sebagai upaya untuk ikut andil dalam mensukseskan pembangunan di pulau-pulau kecil terluar dan perbatasan serta daerah pinggiran.
"Hal ini sejalan untuk mendukung program Nawa Cita pemerintah RI," tegasnya.
Diketahui, Tim Survei Verifikasi Base Point ini telah diberangkatkan pada pertengahan Oktober 2018, dengan lama pelaksanaan survei 50 hari.
Saat ini, tim yang membawa peralatan survei hidro-oseanografi terkini yang dimiliki Pushidrosal, tengah melaksanakan kegiatannya melakukan verifikasi base point di perbatasan dan PPKT Pulau Sumba NTT.
Adapun peralatan itu antara lain peralatan pendeteksi bawah air Echosounder untuk mendeteksi kedalaman, Side Scan Sonar untuk menggambarkan citra permukaan dasar laut, alat pengukur arus dan gelombang laut, serta alat pengukur pasang surut.