Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengaku terkejut dengan survei Litbang Kompas yang menyebut elektabilitas partainya berada di posisi ke-4.
Partai berlambang pohon beringin itu disalip Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang ada di posisi ke-3.
"Saya sendiri juga kaget membaca survei internal dari Kompas bahwa Golkar di bawah PKB, pertama PDIP, kedua Gerinda, ketiga PKB, dan keempat Golkar," ujar Akbar Tandjung, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/10/2018).
Mendapatkan 'pukulan' yang cukup telak, Akbar Tandjung mengaku telah memberikan instruksi khusus ke partai.
Salah satunya dengan cara terus memperkuat konsilidasi partai serta menjaga soliditas kader partai di daerah.
"Agar soliditas dari kader partai betul kuat, dimana kita berjuang itu agenda utama nya itu agenda tentang partai, bukan individu. Karna itu perlu dibuat strategi, strategi untuk menjamin perolehan Golkar naik," ujar Akbar Tandjung.
Baca: Bawaslu: Perbuatan Ratna Sarumpaet Tak Termasuk Pelanggaran Pemilu
Akbar Tandjung pun tidak menutup mata salah satu faktor yang membuat elektabilitas partai yang di gawangi Airlangga Hartarto itu menurun akibat faktor korupsi dan ladership yang kurang.
"Ya memang tidak bisa dihindari sistem politik kita semakin terbuka, informasi kan bisa didapat. Terkait korupsi berdampak kepada citra partai," ucap Akbar Tandjung.
Adapun survei Litbang Kompas dilakukan pada 24 September-5 Oktober 2018. Hasilnya dipublikasikan kemarin (23/10).
Berikut ini hasil survei Litbang Kompas:
PDIP: 29,9%
Gerindra: 16%
PKB: 6,3%
Golkar: 6,2%
Demokrat: 4,8%
Parpol dengan elektabilitas di bawah 4% menurut Survei Litbang Kompas:
NasDem: 3,6%
PKS: 3,3%
PPP: 3,2%
PAN: 2,3%
Perindo: 1,5%
Hanura: 1,0%
Berkarya: 0,4%
PSI: 0,4%
PBB: 0,4%
Garuda: 0,3%
PKPI: 0,1%
Belum tahu/rahasia: 20,4%