TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengutuk keras tindakan pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati Tuti Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jabar.
"Apalagi eksekusi mati dilakukan tanpa memberikan notifikasi kepada perwakilan Pemerintah RI," ujar Charles, Rabu (31/10/2018).
Menurut Chatles, berdasarkan data Kemenlu saat ini masih ada 13 WNI yang terancam hukuman mati di Saudi.
"Pemerintah harus mengupayakan agar apa yang telah dilakukan Saudi terhadap Tuti, jangan sampai terjadi pada WNI lain," ujar Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Dapil Jakarta III (Jakbar, Jakut & Kepulauan Seribu) ini.
Menurut Charles, protes yang telah disampaikan Pemerintah RI ke Saudi adalah sikap yang patut diapresiasi.
"Namun hal tersebut belum cukup untuk menaikkan posisi tawar RI di mata Saudi," katanya.
Oleh karenanya, Charles menilai Pemerintah RI perlu meninjau kembali beberapa rencana kerjasama terkait pengiriman TKI ke Saudi.
"Ini semata-mata demi menjamin perlidungan WNI di luar negeri, yang menjadi perhatian Presiden Jokowi selama ini," katanya.
Di tengah protes terhadap Saudi ini, Charlea berharap sebaiknya Pemerintah RI juga terus mengupayakan penghapusan hukuman mati di dalam negeri.
"Supaya ke depan RI mempunyai kapasitas moral lebih untuk memprotes setiap eksekusi mati yang mengancam WNI di luar negeri," kata Charles.