Laporan Wartaaan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah mobil bak terbuka berlogo Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendekat ke dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta, tempat diletakannya puing pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10/2018) lalu.
Sejumlah petugas lalu mengangkat sebuah tumpukan barang yang dibungkus terpal putih ke atas bak mobil tersebut.
Baca: Ahli Forensik Sebut Penanganan Musibah Lion Air JT610 Terbaik di Indonesia, Begini Faktanya
Staf Ahli Menteri Bidang Keselamatan Perhubungan, Chris Tandi yang berada di lokasi mengatakan, barang tersebut adalah barang berbahaya yang harus dipindahkan.
Baca: Persib: 5 Pertandingan Tidak Menang, Gomez Targetkan 18 Poin, Banding Bojan dan Ezechiel Ditolak
Barang-barang tersebut adalah tabung oksigen, tabung karbon dioksida dan tabung pemadam kebakaran yang berasal dari pesawat Lion Air JT 610.
"Makanya ketika saya lihat ini kan barang berbahaya kok masih di sini, saya langsung kontak KNKT. Karena pihak kepolisian dan Basarnas pun nggak berani memindahkan. Makanya kami langsung kontak KNKT untuk segera mengamankan ini karena semakin lama semakin panas semakin berbahaya," kata Chris.
Dari pantauan, suhu udara di dermaga JICT 2 memang panas dan membuat awak media dan sejumlah petugas berkeringat meski sedang tidak melakukan aktivitas fisik.
Baca: Mantan Pilot Senior Beberkan Analisis Jatuhnya Pesawat JT 610, Situasi Kokpit yang Semrawut
Chris mengatakan barang-baramg berbahaya tersebut akan diangkut ke Bakespel (Badan Keselamatan Pelayaran) di Kalijapat, Tanjung Priok untuk diamankan.
"Pertama diselamatkan dulu, jangan sampe terjadi kecelakaan yang lain makanya kita selamatkan ditempatkan di tempat yang aman lah untuk tidak meledak," kata Chris.