TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengunjungi para keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di Posko Trauma Healing di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Erzaldi yang mengenakan kemeja oranye dan kopiah hitam datang didampingi Kapusdokes RS Polri Raden Said Sukanto, Arthur Tampi sekira pukul 15.07 WIB.
Dalam kunjungan tersebut, Erzaldi meminta kepada pihak media untuk tidak menayangkan kartu identitas yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Karawang, Jawa Barat.
"Terus terang saja tadi ada keluarga yang meminta agar media tidak terlalu menyoroti KTP atau foto-foto, karena membuat psikologis mereka akan semakin sedih. Mungkin fotonya bisa agak dikabur-kaburkan," imbaunya kepada awak media, Rabu (30/10/2018)
Tak hanya imbauan, keluhan dari keluarga korban pun tampak didengarkan olehnya.
"Beberapa keluarga penumpang juga menyampaikan keluhannya pada kami. Kami kirimkan keluarga korban ke sini untuk mendukung pengambilan DNA agar lebih cepat," kata Erzaldi.
Baca: Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 AKBP Mito Sempat Telpon Sang Istri Minta Dibawakan Seragam
Ke keluarga korban Erzaldi pun sempat menjelaskan bagaimana perkembangan terkini dari penangan korban.
"Saat ini badan pesawat masih di dalam air ibu, mohon bersabar dan tabah," ucap Erzaldi.
Seperti diketahui, memasuki hari ketiga pencarian pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, terus membuahkan hasil.
Hari ini, Rabu (31/10/2018) sore dua kapal tiba di dermaga JICT 2, Jakarta Utara dengan membawa empat kantong.
Pada pukul 16.13 WIB, pihak Basarnas menurunkan empat kantung dari dua kapal yang berlabuh dengan rincian, dua kantong jenazah berisikan bagian tubuh, dan dua kantong lainnya berisikan serpihan.
Kapal KPLP 348 dan RIB (Boat) KPLP yang tiba secara bersamaan, masing-masing menurunkan muatannya yaitu satu kantong jenazah dan satu kantong serpihan berwarna hitam, oranye dan kuning.
Keempat kantong tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulance yang langsung pergi menuju RS Polri guna melanjutkan ke tahap identifikasi okeh DVI Polri.
Dua kapal tersebut selanjutnya langsung memutar balik untuk melanjutkan pencarian korban di perairan Karawang.