Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 119 orang penyelam dari tim SAR gabungan diterjukan guna mencari bagian black box dan korban Pesawat Lion Air PK-LQP, Jumat (2/11/2018) pagi.
Menurut data yang dirilis di Pos SAR Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Pusat, sebanyak 119 orang penyelam dari tim SAR gabungan di terjukan menyisir lokasi black box dan pencarian korban.
Berikut jumlah kapal dan personel yang diterjukan untuk melakukan penyelaman.
BSG-KN Basudewa 17 orang, Kansar Semarang - Kn Sadewa 5 orang, Possi Semarang - KN Sadewa 7 orang, Indonesia Diver - KN Sadewa 8 orang.
Dari unsur TNI, Kopaska - RIB TNI AL 38 orang, Denjaka RIB TNI AL 28 orang dan Taifib RIB - TNI AL 17 orang.
Sementara, Deputi Bidang Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Agus Sukarno menerangkan, pencarian black box masih terus dilakukan diarea ditemukannya bagian black box.
Hal ini sesuai dengan hasil pencarian black box pada Kamis (2/11/2018), dimana tim penyelam dari TNI AL berhasil menemukan bagian dari black box Pesawat Lion Air PK- LQP.
Dugaan sementara, black box Pesawat Lion Air PK- LQP yang ditemukan TNI AL kemarin merupakan bagian Flight data recorder (FDR).
Saat ini, tim penyelam akan fokus pada pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) black box.
"Kemarin kan ping locater sudah bunyi. Sekarang area yang terdeteksi ada ping locaternya sudah di selami," terang Agus Sukarno.
Dikabarkan, Pesawat dengan tipe B737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.
Pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Sindu mengatakan, pesawat Lion Ait itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat juga sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.