TRIBUNNEWS.COM - Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan tanggapannya terkait ucapan 'tampang Boyolali' yang sedang viral.
Tanggapannya tersebut ia sampaikan di akun Twitter pribadinya, @sutopo_PN, Jumat (2/11/2018).
Ia menyampaikan tanggapannya saat seorang netizen mencatut namanya yang mengetahui Sutopo adalah orang Boyolali.
Dengan tegas, Sutopo memberikan jawaban bahwa ia bangga menjadi orang asli dari Boyolali.
Tak hanya itu, ia juga mengunggah foto dirinya bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Mulyono yang juga merupakan kelahiran Boyolali.
Baca: Pidato Prabowo soal Tampang Boyolali Viral dan Tuai Pro Kontra, Ini Video Lengkapnya
Dalam keterangan fotonya, Sutopo juga menjelaskan ia dan Jenderal Mulyono berasal dari SMA yang sama yaitu SMA 1 Boyolali.
Sutopo juga menceritakan sedikit pengalamannya saat masih tinggal di Boyolali melalui keterangan fotonya tersebut.
"Bangganya bisa berfoto bareng sama Pak Jenderal Mulyono (KSAD). Sama-sama alumni SMA 1 Boyolali. Sama-sama pernah mengalami prihatin saat sekolah. Sekarang kita tergabung dalam FBI = Forum Boyolali Indonesia. Dari Boyolali untuk Indonesia dan dunia. Mohon tidak diplintir" tulis Sutopo di akun Twitter-nya.
Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, ucapan 'Tampang Boyolali' yang diungkapkan oleh calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menjadi viral di media sosail.
Pasalnya, Prabowo Subianto dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seorang pria bernama Dakun yang mengaku berasal dari Boyolali pada Jumat (2/11/2018) malam.
Muannas selaku kuasa hukum Dakun menjelaskan bahwa kliennya melaporkan Prabowo karena ucapan 'Tampang Boyolali' dalam pidatonya di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.
"Dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalin tidak tampang orang kaya, tampangkali ya tampang orang Boyolali ini"
Itulah kutipan kalimat dalam pidato Prabowo yang dipermasalahkan oleh Dakun.
Menurut Muannas, hal tersebut tidak pantas diucapkan meskipun kalimat itu dilontarkan di depan para pendukung Prabowo.