TRIBUNNEWS.COM - Kementrian Perhubungan, Basarnas dan pihak terkait mengadakan konferensi pers dengan agenda pertemuan dengan keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 PK-LQP, Senin (5/11/2018).
Dalam pertemuan itu, keluarga korban dipersilahkan untuk mengajukan argumen soal jatuhnya Lion Air hingga proses evakuasi yang kini masih berjalan.
Seorang laki-laki berpakaian putih pun menyuarakan pendapatnya.
Ia kehilangan anak laki-lakinya yang turut menjadi korban jatuhnya Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018) lalu.
"Saya orang tua dari salah satu korban manifes nomor 122 atas nama Sandi Johan Ramadhan," ujarnya yang dikutip dari Breaking News Kompas TV.
"Sebelumnya kami di sini belum mewakili teman-teman keluarga korban, jadi saya tidak berani berdiri untuk mewakili keluarga korban, tapi atas pribadi kami," tambahnya.
Ia memberikan terimakasih pada pihak Basarnas dan juga tim penyelamatan yang terlibat dalam pencarian korban.
Bapak itu juga menganggap penyelam Syachrul Anto yang meninggal saat menjadi penyelam Basarnas adalah pahlawan.