Ketua DPR RI Bambang Soesatyo optimis pertemuan yang telah dilakukan oleh DPR RI dengan Parlemen Selandia Baru dapat meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Selandia Baru. Selama berada di Selandia Baru, DPR RI telah melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard, Komite Pembangunan Ekonomi Parlemen Selandia Baru, berdiskusi dengan akademisi dari Victoria University of Wellington, menghadiri konser persahabatan Indonesia-Selandia Baru serta bertemu dengan diaspora serta pelajar Indonesia yang berada di Selandia Baru.
"Selama di Wellington, saya dan delegasi dari DPR RI telah berkunjung dan diterima secara hangat oleh Parlemen Selandia Baru yang dipimpin langsung oleh Mr. Trevor Mallard. Dalam pertemuan tersebut, selain untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara, juga dibahas masalah-masalah strategis di bidang politik dan ekonomi,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, di sela-sela jamuan makan malam di Kediaman Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, di Wellington, Sabtu (10/11/2018) malam.
Hadir dalam acara ini antara lain, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya beserta staf KBRI, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhmad Misbakhun dan Ahmadi Noor Supit, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Staf Khusus Ketua DPR RI Yahya Zaini dan Yorrys Raweyai, Rahmad Gobel, Suryopratomo, Karni Ilyas, Bens Leo, Wahyu Muryadi, Rossy, Ilham Bintang, Timbo Siahaan serta Primus Dorimulu.
Legislator Partai Golkar ini menjelaskan, Delegasi DPR RI juga berdiskusi dengan akademi dari Universitas Victoria mengenai kebijakan politik luar negeri Indonesia. Diskusi dipimpin langsung Profesor David Capie dan dihadiri para guru besar, dosen serta mahasiswa. Dalam pertemuan tersebut dipaparkan mengenai kemajuan demokrasi di Indonesia setelah 20 tahun reformasi.
“Dengan keberhasilan membangun institusi demokrasi, menyelenggarakan Pemilu secara demokratis dan damai, membangun kebebasan pers serta otonomi daerah, kini Indonesia tumbuh menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Tantangan yang dihadapi dalam demokrasi Indonesia saat ini adalah semakin luas dan besarnya peran media sosial dalam membangun opini dan memengaruhi kehidupan politik di Indonesia,” kata Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, dipaparkan pula Indonesia akan melaksanakan Pemilu, Pileg dan Pilpres serentak pada tahun depan. Pemilu serentak di Indonesia ini merupakan pemilih yang paling rumit. Karena, melibatkan hampir 200 juta pemilih, memilih 5 kertas suara, yaitu Capres dan Cawapres, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta tersebar di 805 ribu TPS dengan tingkat kesadaran politik warga yang sangat beragam.
“Jika kita sukses melaksanakan Pemilu serentak tersebut, kita akan dicatat dengan tinta emas sebagai negara demokrasi yang sukses di dunia. Tapi, jika gagal kita akan dicemooh. Saya harap warga negara Indonesia yang ada di luar negeri dapat berpartisipasi dengan menggunakan hak pilihnya secara bebas dan demokratis," urai Bamsoet.
Lebih lanjut Bamsoet mengaku takjub dengan konser persahabatan 'The Symphony of Friendship' yang digelar KBRI Selandia Baru. DPR RI mendukung penuh diplomasi kebudayaan yang dilakukan Dubes Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
“Semalam kita menyaksikan sebuah atraksi budaya yang sangat luar biasa, wonderful and amazing event. Semua penonton dibuat berdecak kagum, mulai dari Ketua dan anggota Parlemen, para menteri, diplomatic corp, serta masyarakat Indonesia Indonesia dan Selandia Baru yang hadir," tutur legislator dapil Jawa Tengah VII ini.
Bamsoet berharap upaya yang dilakukan Dubes Tantowi Yahya untuk membangun persepsi dan opini bahwa Indonesia bukan hanya menjadi bagian Asia, tetapi juga bagian Pasifik dapat berhasil. Karena memang lebih dari 80 persen etnis Melania dan Polinesia berada di wilayah Papua, Maluku dan NTT.
“Untuk itu penguatan peran dan pembangunan di kawasan timur Indonesia, khususnya di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur mutlak harus dilakukan. Bahkan, DPR akan mendukung Papua sebagai gerbang Indonesia di kawasan Pasifik," tegas mantan Ketua Komisi III DPR RI ini.
Secara khusus, Bamsoet mengucapkan terima kasih karena selama lawatan di Selandia Baru mendapat sambutan hangat dari Dubes Tantowi Yahya bersama seluruh staf KBRI. "Keberhasilan Diplomasi yang dilakukan Dubes Tantowi Yahya selama memimpin KBRI Selandia Baru patut kita apresiasi dan acungkan jempol. Kalau saja saat ini saya memiliki kewenangan mendorong Tantowi menjadi Menteri Luar Negeri, pasti sudah saya lakukan," pungkas Bamsoet sembari tersenyum. (*)