News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Lion Air Jatuh

Lelahnya Keluarga Korban Lion Air yang Harus Bolak Balik Bangka-Jakarta demi Lengkapi Dokumen

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung HK Junaidi, Kemas Irfan Affandi (Kaos Hitam) di RS Bhayangkara Polri Tingkat I Said Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur pada Rabu (14/11/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung HK Junaidi, Kemas Irfan Affandi, meninggikan nada suaranya ketika menceritakan rasanya menunggu dalam ketidakpastian.

Irfan menceritakan, ia dan kakaknya sudah bolak-balik Bangka Belitung-Jakarta sebanyak empat kali hanya untuk melengkapi dokumen yang diminta oleh pihak Lion Air.

Meski seluruh akomodasinya ditanggung oleh pihak Lion Air, namun ia mengatakan tidak mungkin bisa menunggu kepastian identifikasi ayahnya di Jakarta.

Itu karena Irfan juga harus bekerja di Bangka dan memiliki keluarga yang harus dinafkahi.

Untuk itu, ia pun meminta pihak Lion Air yang seharusnya membuka posko-posko di kota tempat tinggal korban dan mendatangi keluarga korban.

Baca: Tanda Pengenal Tak Bertuan, Pegawai Kantor Pajak Ciptakan Lagu Kenang Korban Lion Air JT160

"Pengurusan itu kan harus asli katanya. Harus disampaikan di depan notaris disampaikan. Kalau begitu di Bangka saja. Kenapa susah-susah," ungkap Irfan dengan nada tinggi di RS Bhayangkara Polri Tingkat I Said Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur pada Rabu (14/11/2018)

Ketika ditanya apakah ia telah berkomunikasi kepada pihak Lion Air terkait hal tersebut, ia mengatakan seharusnya Lion Air mengerti hal itu tanpa harus disampaikan keluarga korban.

"Seharusnya itu paham. Nggak perlu disampaikan. Kita ini udah capek. Masa' mau apa pun disampaikan," kata Irfan sambil menunjuk-nunjuk kepalanya.

Ia pun mengatakan, hal yang utama baginya adalah ayahnya bisa teridentifikasi.

Kalau pun memang nantinya tidak teridentifikasi, ia meminta pemerintah untuk bekerja sama dengan Lion Air menjamin surat kematian ayahnya.

"Apakah kita yang harus ngejar ini sebagai korban? Harusnya pemerintah kerjasama sama pihak Lion lah gimana caranya ke keluarga korban. Selama ini kan keluarga yang terus diminta, minta ini minta itu, ditempel. Lihat aja ke Lion. Ke Ibis itu, ada tempelannya. Kita yang terus bolak-balik ke sini. Pusing kita," ungkap Irfan.

Irfan mengaku saat ini ia beserta ibunya dan adik-adiknya tinggal di Hotel Ibis Cawang Jakarta Timur untuk menunggu kepastian terhadap jenazah ayahnya.

Namun selama menunggu, ia mengaku mendapat informasi yang terlambat dari pihak Lion Air.

"Kalau secara resmi dari Lion, hari ini ada pemberitaan, besoknya. Untuk apa kita besoknya?" ungkap Irfan kesal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini