TRIBUNNEWS.COM - Polisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pembawa acara program Satu Meja The Forum Kompas TV, Budiman Tanuredjo memberikan kartu kuning pada politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dini Purwono.
Hal itu diungkapkan Jansen saat keduanya terlibat perdebatan di acara tersebut.
Mulanya, Budiman Tanuredjo menanyakan pada Jansen soal bahayanya istilah sontoloyo dan genderuwo diungkapkan seorang presiden.
"Bang Jansen bahayanya apa? kan Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahaya sekali ini masuk pada situasi yang apa?," tanya Budiman, Rabu (14/11/2018).
Jansen menjawab dengan membandingkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dengan mantan Presiden SBY.
Baca: Survei LSI Denny JA: Dukungan Total Partai Koalisi ke Jokowi Lebih Besar Dua Kali Lipat dari Prabowo
"Begini Cip (sapaan Jansen pada Budiman) begini Cip yang ngomong itu Presiden Republik Indonesia, yang bertanggung jawab terhadap bukan hanya hidup tapi narasi 260 juta bangsa Indonesia, jadi keluar dari mulut presiden saja kata-kata ini sudah tidak tepat," kata Jansen.
"10 Tahun Pak SBY memimpin ini tidak pernah keluar genduruwo, pocong, kemudian di kampung kami namanya begu ganjang, saya lama-lama sadar Pak Jokowi ini memang Pak Jokowi ini memang nyebut setan aja, setan Jawa yang ia sebut, jadi masih orang Jawa Pak Jokowi ini belum orang Indonesia, jadi kalau Dini tadi mengatakan semua orang tau, saya sendiri saja enggak," tambahnya.
Belum usai Jansen memberikan jawaban, Dini menyela.
"Tadi belum menjawab bahayanya di mana?," tanya Dini pada Jansen.
"Bahayanya di mana? itu masalah pilihan bahasa saja," tambah Dini.