Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Berlarutnya proses pergantian Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR RI hanya akan makin memperpuruk citra lembaga wakil rakyat di mata publik.
Demikian Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Selasa (20/11/2018).
"Jika kasus Taufik Kurniawan ini dibiarkan berlama-lama, itu bukan hanya terperosok tapi jadi tambah busuk," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com.
Menurut Hendri Satrio, diperlukan kemauan politik dari para pimpinan DPR dan Fraksi PAN sebagai asal Taufik Kurniawan.
Apalagi menurut Hendri Satrio, PAN sendiri telah menyiapkan kandidat pengganti Taufik Kurniawan di posisi pimpinan DPR RI, sepeninggalnya karena menyandang status tersangka dan ditahan di KPK.
"Sebetulnya kan sudah dipilih pengganti Taufik Kurniawan? Jadi segera saja dipilih dan diangkat," jelas Hendri Satrio.
Dia berharap pengganti Taufik Kurniawan akan dipilih dan diangkat setelah masa reses DPR berakhir.
"Mungkin ini karena masih masa reses. Tapi nanti setelah itu akan ada paripurna pelantikan," harapnya.
Menurut dia, langkah mengganti Taufik Kurniawan dari kursi pimpinan DPR akan sangat menjaga marwah lembaga wakil rakyat tersebut di hadapan publik.
Taufik resmi ditahan KPK, setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada Jumat (2/11/2018) dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya telah sepakat untuk segera mengajukan nama pengganti Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR.
Pengajuan nama pengganti Taufik merupakan keputusan yang telah disepakati dalam rapat DPP PAN pada Rabu (7/11/2018) lalu.
Kendati belum mengerucut pada satu nama, namun DPP ingin pengganti Taufik Kurniawan merupakan tokoh senior di DPR maupun di lingkungan partai.
Selain itu, figur pengganti Taufik juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
"Belum (mengerucut) tapi kami bisa sampaikan kami ingin tokoh yang senior, yang sudah ada rekam jejak yang baik, memiliki skill komunikasi yang baik dengan sesama anggota parlemen dan dengan pemerintah. Dan juga merupakan tokoh senior di partai," ujar Eddy saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/11/2018).
Eddy menuturkan sejumlah nama yang menjadi kandidat pengganti Taufik, yakni Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Hanafi Rais, Totok Daryanto dan Viva Yoga Mauladi.
Kemudian ada pula Ketua Fraksi PAN di MPR Alimin Abdullah, Ketua Komisi VIII Ali Taher, dan Wakil Ketua Komisi VI Teguh Juwarno.
"Jadi saya pikir di antara mereka ini lah yang kemudian akan kami bicarakan," kata Eddy.
Dalam rapat DPP itu pula, lanjut Eddy, disepakati keputusan mengenai nama pengganti Taufik berada di tangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Rapat telah memberikan mandat kepada Ketua Umum untuk menetapkan siapa yang akan menggantikan pak Taufik Kurniawan sebagai pimpinan DPR," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo menuturkan bahwa internal partainya belum membahas secara resmi terkait pengganti Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR. Kendati demikian, Dradjad mengakui, ada dua nama yang muncul sebagai pengganti Taufik dalam pembicaraan tidak resmi.
Mereka adalah Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais dan Ketua Fraksi PAN di DPR Mulfachri Harahap.
"Saat ini belum ada pembahasan resmi di PAN tentang posisi Mas Taufik di DPR. Kalau dalam obrolan-obrolan memang muncul dua nama, yaitu Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap dan Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais," ujar Dradjad, Jumat (2/11/2018). (*)