TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sangat mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bergabung ke PDI Perjuangan setelah bebas.
Demikian menurut Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).
Apalagi menurut Emrus Sihombing, spirit PDI Perjuangan sama dengan yang selama ini menjadi spirit politik Ahok.
"Ahok itu memperjuangkan kerakyatan. Artinya bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil. Pun Ahok sebagai tokoh pluralis. Dan ini sejalan dengan perjuangan politik PDI Perjuangan," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).
Oleh karena itu Emrus Sihombing menilai besar kemungkinan Ahok akan menjatuhkan pilihan ke PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik barunya, setelah menyelesaikan masa hukumannya.
Selain juga, imbuhnya, PDI Perjuangan menjadi partai politik yang mengusung Ahok ketika Pilgub DKI Jakarta yang lalu.
"Namun demikian itu adalah hak otonomi Ahok sendiri dan ditentukan dari dialog-dialog dengan PDI perjuangan," jelas Emrus Sihombing.
Baca: Survei LSI Denny JA: 70,3 Persen Masyarakat Indonesia Masih Nilai Kondisi Ekonomi Sedang dan Baik
Sebelumnya, di hadapan kader PDIP Sleman, DIY, Djarot bercerita bahwa Ahok meminta para pendukungnya tidak 'golput' dan memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ahok pun disebut meminta pendukungnya memilih PDIP di Pileg 2019.
Alasannya, karena hanya PDIP yang pasang badan membelanya saat terseret kasus hukum.
"Dia (Ahok) bilang, 'Kalau nanti saya masuk politik, saya pasti akan masuk PDI Perjuangan'," kata Djarot, menirukan pernyataan Ahok, di rapat konsolidasi bersama DPC Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11/2018).(*)