TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan akui sebagai partai terbuka untuk menerima siapapun yang ingin bergabung ke partai lambang kepala banteng bermoncong putih itu, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"PDI Perjuangan itu partai terbuka. Siapa saja boleh masuk. Tapi karena prinsipnya stelsel aktif. Jadi siapa bisa masuk siapa bisa keluar, prinsipnya itu," ujar Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI, Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Ahok diketahui bakal bebas dari hukuman pidananya pada 23 April tahun depan, setelah di vonis kurungan penjara 2 tahun terkait kasus penodaan agama.
Bila Ahok berkeinginan gabung ke partainya, Gembong menjelaskan PDI-P tak mempersoalkan Ahok yang bakal menyandang status mantan narapidana kasus penodaan agama.
Sebab, menurutnya kasus tersebut menyangkut pada ranah pribadi, dan tak akan mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
"Ini kan soal personalnya Ahok. Karena itu personalnya Ahok bahwa dia mau masuk pada salah satu partai politik manapun itu hak nya Ahok. Tapi dalam konteks prinsip kepartaian PDI Perjuangan adalah partai terbuka, bebas dan tidak membeda-bedakan," jelas Gembong.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P yang juga Wakil Ahok di kursi pimpinan DKI kala itu, Djarot Saiful Hidayat, membocorkan sedikit arah politik Ahok.
Menurut penuturannya, satu satunya partai yang bakal dia pilih bila kembali terjun ke politik hanyalah PDI-Perjuangan.
Katanya, Ahok beranggapan bahwa PDI-P menjadi partai terdepan yang mendukungnya dalam menghadapi kesulitan di Pilkada DKI 2017.
"Kalau suatu saat nanti Pak Ahok masuk politik, dia hanya mau gabung ke PDI-Perjuangan," ujar Djarot ketika dihubungi, Selasa (27/11/2018).
Djarot juga mengatakan arah dukungan Ahok pada Pilpres 2019 akan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Akun instagram pribadi Ahok, @basukibtp pernah mengunggah foto pada 26 Juni 2018 yang dia tulis dari dalam penjara.
"Ahokers sejati pasti tegakan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Tidak boleh golput, tetap pilih Ahok dan sahabatnya" tulis Ahok.
Meski tak menyebut secara spesifik siapa yang ia dukung, namun ada beberapa tanda kencenderungan dukungan mengarah ke PDI-P.
Salah satunya yakni Ahok memberikan underline di bawah kata 'sahabatnya'.