Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Parlemen Negara Republik Persatuan Myanmar sepakat membentuk Grub Kerja Sama Bilateral (GKSB) guna membina dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antar anggota parlemen yang terhimpun dalam parlemen kedua negara.
“Mereka juga menginginkan antar parlemen ini bisa saling berdaya,” kata Utut saat melakukan Kunjungan Kerja muhibah ke Republik Persatuan Myanmar, Kamis (6/12/2018).
Selain menyepakati pembentukan GKSB, kedua parlemen saling bertukar Informasi terkait dengan perkembangan kedua Negara, diantaranya bidang ekonomi dan perpindahan ibukota.
Di Bidang pendidikan, Legislator PDI Perjuangan menjelaskan bahwa DPR RI kucuran dana APBN sebesar 20 persen dialokasikan untuk pendidikan serta 5 persen untuk kesehatan.
“Beberapa hal dijelaskan kepada Parlemen Myanmar, diantaranya mandatori negara kepada rakyatnya. Rp 2.641 triliun dari APBN kita, itu 20 persen buat pendidikan dan 5 persen buat kesehatan,” jelas legislator dapil Jawa Tengah itu.
Kunjungan kerja muhibah ke Myanmar diikuti oleh Anggota Komisi VII Tony Wardoyo (F-PDIP), Anggota Komisi X My Esti Wijayanti (F-PDIP), Anggota Komisi VIII Diah Pitaloka (F-PDIP), dan Anggota Komisi Komisi II Tuti N. Roosdiono (F-PDIP), serta didampingi Minister Counselor Budimansyah.
Di Myanmar, delegasi DPR RI mengunjungi Parlemen Republik Persatuan Myanmar, Menteri Pariwisata Republik Persatuan Myanmar, dan Duta Besar Republik Indonesia di Myanmar.(*)