Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan pada 2020 Program Keluarga Harapan (PKH) dapat menjangkau 15,6 juta keluarga penerima manfaat.
Pertama kali diluncurkannya PKH pada 2015, dapat menjangkau 3,5 juta keluarga kurang mampu dan tahun ini meningkat menjadi 10 juta keluarga yang tersebar di seluruh daerah.
"Kalau ini nanti sudah mapan, di 2020 saya ingin agar yang masuk dalam kotak keluarga miskin, kurang lebih 15,6 juta, itu semuanya harus dapat PKH," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan Jambore sumber daya PKH tahun 2028 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/12/2018)
Untuk mencapai tersebut, Jokowi menilai pekerjaan tersebut tidak mudah seiring diperlukannya data-data yang akurat agar bantuan yang diberikan pemerintah tersalurkan dengan baik.
Baca: Pujian Agus Gumiwang untuk Jokowi Soal Program Keluarga Harapan
"Jadi tugas bapak-ibu dan saudara sekalian semakin berat, mendampingi keluarga-keluarga ini agar langsung meloncat ke level yang lebih tinggi," papar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan kepada jajarannya untuk dapat memastikan penyaluran dana PKH per keluarga sebesar Rp 1,89 juta atau Rp 19 triliun secara keseluruhan pada 2018, dapat didistribusikan secara tepat sasaran.
"Kita tahu Rp 19 Triliun 2018, tahun depan meloncat jadi Rp 34 triliun, tahun depannya lagi, enggak tahu melompat berapa lagi," ucap Jokowi.
Sebelumnya Menteri Sosial Agus Gumiwang menyampaikan jumlah peserta Jambore PKH yang hadir di Istana sebanyak 598 orang, yang terdiri dari 7 koordinator regional, 62 koordinator wikayah, dan 529 koordinator tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Tujuan kegiatan jambore program PKH adalah satu, melakukan sosialisasi arah kebijakan pemerintah pusat dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan," tutur Agus.
"Kedua, mendidik sumber daya manusia PKH berperilaku santun, memiliki integritas dan professional dalam mengemban tugas, mampu bekerja bersama masyarakat dan tampil sebagai role model dalam pembangunan sosial di wilayah kerja masing-masing," lanjutnya