Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Agus Gumiwang memuji Presiden Joko Widodo yang gencar memperluas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengurangi beban pengeluaran masyarakat kurang mampu di Tanah Air
"Kita harus selalu ingat bahwa keberadaan PKH merupakan wujud dari komitmen dan keseriusan segitu tinggi dari bapak Presiden dalam memerangi kemiskinan, serta mempersempit kesenjangan di Indonesia," ujar Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/12/2018)
"Tanpa komitmen dan political will yang tinggi dari bapak presiden, jangkauan dan anggaran PKH tidak akan seluas dan sebesar seperti pada saat ini," sambung politisi Golkar itu
Dirinya menjelaskan, pada 2015 PKH telah dirasakan 3,5 juta keluarga penerima manfaat dan pada tahun ini telah berkembang menjangkau 10 juta keluarga yang tersebar di seluruh daerah.
Baca: Tahun Depan, Presiden Naikkan Jumlah Penerima dan Besaran Bantuan Program Keluarga Harapan
Sehingga, PKH diharapkan selain dapat mengentaskan kemiskinan, juga dapat mendorong inklusi keuangan masyarakat yang kurang mampu dan hidup secara mandiri ke depannya.
Upaya yang dilakukan Jokowi, kata Agus, terus dijalankan secara konsisten, bahkan ketika bangsa Indonesia dihadapkan pada goncangan dan ketidakpastian ekonomi akibat dinamika ekonomi global, presiden secara bertahap tetap mengeluarkan kebijakan dalam rangka penguatan-penguatan PKH dari waktu ke waktu.
Baca: Jokowi Romantis? Iriana Beri Respon dan Pengakuan Soal Kata Cinta
"Komitmen yang sangat tinggi dari bapak Presiden harus dibarengi dengan etos kerja tinggi dari teman-teman sekalian, kita rapatkan barisan dan bersatu bersama Pak Jokowi dalam membangun masyarakat yang tangguh menuju Indonesia yang lebih maju," ucap Agus.
Agus menyampaikan jumlah peserta Jambore PKH yang hadir di Istana Kepresidenan sebanyak 598 orang, yang terdiri dari 7 koordinator regional, 62 koordinator wikayah, dan 529 koordinator tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Tujuan kegiatan jambore program PKH adalah satu, melakukan sosialisasi arah kebijakan pemerintah pusat dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan," tutur Agus.
"Kedua, mendidik sdm PKH berperilaku santun, memiliki integritas dan professional dalam mengemban tugas, mampu bekerja bersama masyarakat dan tampil sebagai role model dalam pembangunan sosial di wilayah kerja masing-masing," lanjutnya