News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Taktik Supit Urang, Strategi Perang Jenderal Sudirman yang Berhasil Buat Sekutu Menyerah

Penulis: Grid Network
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Sudirman kala memimpin perang Gerilya terhadap Agresi Militer I dan II Belanda.

TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Tentara sekutu di Semarang tepatnya tanggal 20 Oktober 1945 dipimpin Jenderal Bethel mempunyai misi utama melucuti senjata pasukan Jepang.

Kedua, membebaskan Tentara Sekutu yang ditawan Jepang selama Perang Dunia II.

Selebihnya menjaga keamanan dan ketentraman dengan tidak mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun pada prakteknya sekutu yang diboncengi Netherlands Indies Civiele Administration (NICA) bertindak arogan.

NICA datang dan berupaya menancapkan kembali kuku kolonialisme di Indonesia.

Hal inilah yang menyulut kemarahan Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Ambarawa dan sekitarnya.

Penyerangan NICA ke markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pembunuhan dan penyiksaan kepada warga sipil membuat seluruh elemen di tanah air sepakat usir Sekutu dari Ambarawa.

Jenderal Sudirman yang kala itu masih berpangkat Kolonel sebagai komandan Divisi V turun ke medan perang.

Halaman Selanjutnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini