Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal menyebut para personel Humas Polri bukanlah juru bicara semata.
Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini, Iqbal menyebut lebih dari 50 persen penduduk Indonesia atau sekitar 132 juta menggunakan internet.
Karenanya, ia mengimbau Humas Polri juga dapat menjadi penjaga keamanan di dunia maya.
"Pelaku kejahatan siber, penyebar pornografi, hoaks, black campaign, isu SARA, eskalasinya meningkat terlebih jelang pesta demokrasi, yakni Pemilu 2019," ujar Iqbal di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
"Akibatnya tuntutan kepolisian jadi meningkat, khususnya bagian Humas. Tugas Humas bukan lagi sekedar jubir tapi menjaga image dan sebagai penjaga keamanan di dunia maya," kata dia.
Baca: Harga Minyak Jatuh Ke Titik Rendah, Harga Jual BBM Pertamina Kok Belum Juga Turun?
Pihaknya akan lebih aktif memantau pergerakan negatif para pengguna internet di dunia maya.
Alasannya, mantan Wakapolda Jawa Timur itu menilai gangguan kamtibnas di jaringan internet dapat berdampak ke kehidupan nyata.
"Beragam kata 'tidak pantas' mudah diakses. Ini menjadi sarana emosi negatif. Memudahkan orang bertengkar jarak jauh. Internet menghadirkan 'Sengkuni' yang dulu hanya ada di cerita Mahabarata," tukasnya.