TRIBUNNEWS.COM -- Fadli Zon mendapat pertanyaan serius dari Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya ketika menanggapi alasan Prabowo Subianto tak menjadi imam shalat.
Fadli Zon menanggapi pernyataan Prabowo Subianto soal tantangan menjadi imam shalat.
Fadli Zon sependapat dengan Prabowo Subianto soal klasifikasi menjadi imam shalat.
Bahkan Fadli Zon menyarankan pihak lain untuk tidak pura-pura punya ilmu agama dan meminta menjadi imam shalat.
Tantang Prabowo Subianto menjadi imam shalat dilontarkan oleh La Nyalla beberapa waktu lalu
"Pak Prabowo Subianto berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo Subianto, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan shalat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.
"Lupakan, lupakan Prabowo Subianto, tidak usah ngomong Pak Prabowo Subianto lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.
"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita." tambah La Nyalla
Pada Konferensi Nasional Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Kabupaten Bogor, Prabowo Subianto mejawan tantangan La Nyalla.
Prabowo Subianto merasa tidak pantas untuk menjadi imam shalat.