Selain itu, Tasya menghimbau generasi milenial untuk lebih siap sadar lingkungan. Perempuan 26 tahun tersebut mengingatkan bahaya penggunaan kantong plastik yang butuh waktu lama untuk terurai.
Tasya sangat prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang dibuang di laut, sungai, dan ekosistem lain sehingga dapat menyebabkan binatang mati/punah.
"Ibaratnya mungkin cuma satu bungkus permen saja yang kita buang sembarangan. Seandainya ada satu juta orang melakukan hal yang sama, timbunan sampah jadi banyak sekali. Itu baru satu plastik kecil, bagaimana dengan sampah yang lain. Sudah saatnya kita kurangi plastik. Mulailah membawa botol minum dan tas belanja dari rumah dan juga gunakan produk daur ulang lainnya. Pokoknya kita harus memaksimalkan Reduce, Reuse dan Recycle,” ucapnya.
Tak hanya Tasya, sikap sadar lingkungan juga ditunjukkan oleh Social Entrepreneur terpilih pada Young Leaders Summit on Ethical Leadership dari Asia Europe Foundation, Vania Santoso.
Perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ini sejak muda sudah menjadi aktivis gerakan penghijauan dengan membuat produk eco-fashion yang dipasarkan di dalam dan luar negeri.
Bahan utama yang digunakan adalah sak semen, plastik yang dikombinasikan dengan tenun atau batik sebagai variasi.
"Contohnya tas ini yang merupakan daur ulang dari limbah sampah. Saya ambil dari bungkus semen/sak semen. Nggak cuma dibuat tas, ini bisa jadi sepatu, dompet atau ikat pinggang. Bagus, ramah lingkungan dan orang tidak menyangka ini dari daur ulang sampah karena terlihat seperti kulit dan tahan air," tutur Vania.
Ia tak menyangka produknya diminati sampai mancanegara hingga menghasilkan omset puluhan juta rupiah.
Melalui talkshow ini, diharapkan generasi muda lebih bijak dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Wujud mencintai lingkungan bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil seperti menghemat pemakaian air dan listrik.
“Dengan langkah kecil ini, kita bisa bersama-sama mewujudkan tujuan nyata menjaga pelestarian alam. Sebagai generasi muda, kita harus jadi yang paling giat membuat perubahan untuk sadar lingkungan. Yuk berubah untuk Indonesia,” kata Jovial menutup talkshow.