TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) 2017-2018 sekaligus sang penulis buku, Syaiful Arif menerbitkan karya tulis ke-tujuhnya berjudul "2019 Jokowi Lagi: Prestasi & Visi untuk Indonesia Maju.
Syaiful menerangkan bahwa tujuan ditulis dan diluncurkannya buku ini sebagai upaya menjelaskan secara terang-benderang kepada publik alasan sang Presiden harus kembali dipercaya memimpin Indonesia pada 2019 mendatang.
"Buku ini adalah bagian dari panggilan jiwa. Membela Jokowi adalah membela dua hal, yakni membela demokrasi dan membela Pancasila," kata Syaiful, dalam peluncuran dan diskusi buku tersebut, di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
Buku setebal 270 halaman ini, lanjut Syaiful berisikan tentang penjelasan lebih dalam terkait prestasi Jokowi di periode pemerintahannya yang pertama, utamanya kepada kaum muda.
Penulisannya sendiri murni sebagai upaya memenangkan sosok pemimpin sesuai prinsip demokrasi, politik bersih, dan kredibilitas kinerja pemerintahan.
Baca: Catatan Peneliti LIPI: Prabowo Harus Bekerja Lebih Keras Lagi Untuk Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019
"Penulisan buku ini murni upaya memenangkan sosok pemimpin yang memang sesuai prinsip-prinsip demokrasi, politik bersih, kredibilitas kinerja pemerintahan dan kesetiaan pada nilai-nilai kebangsaan," katanya.
Jokowi, kata Syaiful merupakan wakil generasu baru di kancah politik Indonesia. Sebab, Jokowi bukan bagian dari korporasi partai-partai politik karena dia bukan ketua umum partai meski jadi bagian dari PDI-Perjuangan.
"Keistimewaan Jokowi adalah karir politik yang dibangun dari bawah, melalui kepemimpinan daerah," imbuh Syaiful.
Politik generasi baru akar rumput seperti Jokowi menjadi alternatif ditengah bekunya kaderisasi politik pada tataran elite.
Syaiful menegaskan, tim penulis buku ini yakni dirinya, Subairi Muzakki dan Watir Pradhika sama sekali tidak dibiayai oleh Jokowi. Sang Ketua TKN Erick Thohir pun dia bilang tidak mengenal siapa mereka.
"Kami tidak dibiayai pak Jokowi. Pak Erick Thohir (Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf) juga tidak kenal siapa kami," pungkasnya.