TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang agenda pemilihan presiden 2019, berbagai unsur pemerintahan maupun masyarakat terus bekerjasama untuk mengkampenyekan penghentian penyebaran kabar bohong alias hoax.
Sebelumnya mantan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyakini penyebaran berita hoax akan semakin marak jelang pileg dan pilpres.
“Hoax tuh banyak sekali, setiap hari ribuan hoax, yang masalah hoax dengan bencana saja kemarin 14 hoax yang beredar yang kita pantau yang parah, 12 sudah ditangkap. Itu masalah bencana saja, belum nanti jelang Pilpres dan Pileg nanti,” ujar Setyo beberapa waktu lalu.
Baca: Sempat Sebut Billy Syahputra Kena Pelet Tempe Hilda, Mbah Mijan Beberkan Fakta Baru dan Mohon Maaf
Terkait hal tersebut Pimpinan Organisasi Masyarakat Pembela Tanah Air (PETA), Muhammad Saleh juga turut mengimbau agar stop menyebarkan berita bohong dan berperan serta dalam menjaga keamanan, ketertiban, masyarakat (Kamtibmas).
Baca: Kompolnas Sebut Maladministrasi Novel Baswedan Masuk Kategori Minor
"Hal ini penting dilakukan sebagai langkah untuk mencegah terjadinya perpecahan antarkelompok maupun golongan,"ujar Saleh dalam pernyataannya, Jumat (21/12/2018).
Tidak itu saja, lanjut Saleh, seluruh elemen masyarakat menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 agar tetap menjaga kamtibmas tetap kondusif, menjaga kekompakan sesama kelompok serta seluruh umat di Indonesia.
“Tetap bersatu menjaga kesatuan dibawah ideologi Pancasila,” ujar Saleh.(Willy Widianto)