News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ojek Online Bisa Jadi ikon Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi ojek online, menunggu penumpang di tempat penjemputan halaman Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan adanya tempat pemberhentian khusus bagi ojek online (ojol) di kantor-kantor Pemprov DKI. Salah satunya berada di Balai Kota.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran jasa ojek online yang marak di berbagai kota Tanah Air banyak mendapat sambutan hangat masyarakat karena menawarkan moda transportasi berbasis sepeda motor yang praktis dan cepat sekaligus ekonomis. Hadirnya jasa layanan ini juga membantu mengatasi pengangguran karena sulitnya lapangan kerja bagi sebagian warga masyarakat.

Namun sebenarnya jasa layanan transportasi kenis ini juga rawan risiko kecelakaan jika melihat dari aspek keselamatan di jalan raya. Sejak lama, jenis kendaraan bermotor roda dua paling rentan dan paling banyak terlibat dalam berbagai kasus kecelakaan di jalan raya.

Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. mengingatkan pentingnya ojek online menjadi pelopor keamanan di jalan raya.

"Jalan raya yang digunakan sebagai sarana lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan, karena masyarakat dapat hidup tumbuh dan berkembang jika ada produktivitas. Produktivitas ini bisa dihasilkan dari aktivitas yang melibatkan aktivitas berlalu lintas yang harus aman, selamat, tertib dan lancar," ungkap Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Selasa (25/12/2018).

Baca: PVMBG: Kondisi Gunung Anak Krakatau Relatif Stabil dalam 3 Hari Terakhir, Warga Diimbau Tenang

Dia menjelaskan, aktivitas berlalu lintas membutuhkan pengguna jalan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan bersama melalui perilaku tertib di jalan. Karena itu, perilaku menyimpang di jalan raya tidak bisa dibiarkan terjadi. "Tidak boleh (pengguna jalan) yang kuat mendominasi atau memonopoli. Azas kebersamaan, azas persamaan hak, azas keterbukaan, azas keadilan hingga kemanusiaan tidak boleh diabaikan," tegasnya. 

Chryshnanda Dwilaksana menegaskan, ojek online harus memiliki akuntabilitas yang baik kepada bangsa dan negara, kepada warga masyarakat maupun kepada institusi yang menaungi.

Karena itu, lanjutnya, sudah saatnya mitra ojek online bisa tampil sebagai ikon peradaban di era digital yang sadar bahwa berlalu lintas yang taat aturan merupakan kewajiban bersama.

Mereka bisa menjadi pelopor road safety dengan didukung sistem data yang baik dari perusahaan transportasi ojek online yang disinergikand engan kementerian terkait dan kepolisian.

Selain itu, harus didukung pula dengan sistem manajemen tarif yang baik dan tidak banting harga alais ada standar kepastian harga yang bisa digunakan sebagai acuan.

Selain itu manajemen ojek online juga harus bisa terintegrasi dan mendukung sistem transportasi angkutan umum antar moda yang telah sedang dan akan dibangun pemerintah dan bisa disinergikan dengan program yang sekarang sedang dirintis seperti

Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar, e-parking e-banking dan sebagainya,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini