Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tim BMKG sudah sempat mencoba mendekati Gunung Anak Krakatau sebanyak dua kali untuk melakukan pemantauan tebing kawahnya lewat udara pasca tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018).
Namun ketika ia dan tim berusaha mendekat abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau sempat mengenai kaca pesawat yang mereka tumpangi.
"Namun sampai dua kali ini kita hampir sampai, awannya tebal, dan hari pertama kaca pesawat kami sudah kena partikel abu. Sehingga kami bersama TNI memutuskan ini dapat membahayakan mesin pesawat dan harus segera kembali," kata Dwikorita di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (25/12/2018).
Ia menilai abu vulkanik tersebut dapat membahayakan penerbangan.
Baca: BMKG Imbau Masyarakat Hindari Pesisir Pantai Sekitar Selat Sunda
Meski begitu, ia mengatakan masih melakukan pemantauan abu vulkanim dari Gunung Anak Krakatau lewat satelit Himawari.
"Dan itu kami pantau setiap saat dengan satelit Himawari. Arah sebaran akan terdeteksi dan dipengaruhi oleh arah angin," kata Dwikorita.
Karena kondisi tersebut, ia mengatakan tim BMKG belum berhasil untuk melakukan pengamatan langsung terhadap tebing kawah Gunung Anak Krakatau yang longsor sampai saat ini.