News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Tim SAR Fokus Cari Korban Tsunami di Kecamatan Sumur Pandeglang

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya, Jln Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BNPB memfokuskan bantuan untuk korban Tsunami di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.

Tujuh desa di Kecamatan Sumur, menjadi fokus karena masih belum tersentuh karena medan yang sulit ditembus.

Ketujuh desa tersebut adalah Tamanjaya, Tunggaljaya, Cigorondong, Kertajaya, Ujungjaya, Sumberjaya, dan Kertamukti.

Baca: Tangis Haru Mengenang Para Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu

"Tim SAR fokus di bagian selatan Pandeglang di Sumur dan fokus utama saat ini mulai dilakukan evakuasi, pencarian, penyelamatan korban, penanganan pengungsi, bantuan logistik diarahkan ke Sumur," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya, Jln Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Akses jalan yang rusak, lokasi wilayah yang jauh, serta banjir menjadi kendala tim untuk memberikan penanganan di daerah tersebut.

Baca: KPU Akan Tentukan Moderator Debat Capres-Cawapres Pada 28 Desember 2018

Tim SAR gabungan akan fokus melakukan evakuasi dan pemberian bantuan kepada warga di daerah itu.

Desa Tamanjaya sebenarnya sudah dapat dijangkau sejak 24 Desember 2018.
Sementara, Desa Tunggaljaya dapat diakses sejak Selasa (25/12/2018) kemarin.

"Hari ini apalagi pakai helikopter, 5 desa lain dapat dijangkau, di samping personel dan alat berat ditambah," ungkap Sutopo.

Baca: Lagi, bocah imigran tewas di tahanan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko

Seperti diketahui, tsunami menggulung kawasan Pandeglang dan Kabupaten Serang, serta Lampung dan Tanggamus.

Tsunami itu merupakan fenomena langka karena dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi dari Gunung Anak Krakatau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini