News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2018

Kiai Maruf Rebut Suara Milenial

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Kampanye Daerah Joko Widodo-Maruf Amin Kalimantan Selatan saat bertemu dengan Kiai Maruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Kamis (9/8/2018) menjadi hari yang tak bisa dilupakan oleh Katua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Maruf Amin. Hari itu pula yang membuat pria berusia 75 tahun ini, tak menyangka ketika secara resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden 2019-2024 mendatang.

Pasalnya, Ma'ruf Amin tak pernah bercita-cita atau berharap menjadi calon wakil presiden Republik Indonesia. Ditunjuknya Ma'ruf Amin sekaligus menjawab isu yang berhembus bahwa Jokowi telah menunjuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai cawapres.

Itu juga yang menjadi jawaban sejumlah nama yang sebelumnya 'ngotot' untuk menjadi cawapres Jokowi seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto.

Jokowi dan Ma'ruf Amin secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Jumat (10/8) lalu. Sekaligus memastikan, bertarung dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Sejak tanggal 23 September 2018, KPU secara resmi mempersilakan capres-cawapres untuk berkampanye.

Selama tahun 2018, Tribunnews.com mencatat sederet kampanye Kiai Maruf, mulai dari diterpa isu sakit keras, viral video di media sosial lantaran diabaikan oleh sejumlah pemuda hingga yang menuai kontroversi di tengah masyarakat yakni peryataan Ma'ruf soal Buta dan Tuli.

Selain kampanye yang sempat menuai kontroversi, Ma'ruf juga terus menyerukan kampanye positif disetiap kunjungannya ke sejumlah daerah.

Ia bahkan terus melakukan konsolidasi dengar sejumlah tokoh-tokoh, alim ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Tak sampai disitu, Mustasyar PBNU ini bahkan terus kedatangan sejumlah relawan kaum milenial yang menyatakan dukungan untuk Jokowi dan dirinya. Berikut rangkuman Tribunnews.com mengenai sepak terjang cawapres Ma'ruf Amin dalam berkampanye selama tahun 2018.

1. Diterpa isu 'dicuekin' pemuda di rumah makan
Dalam video itu, Ma'ruf Amin tampak berjalan masuk didampingi beberapa orang dan terdengar sapaan 'assalamualaikum'. Kamera lalu menyorot beberapa pengunjung rumah makan yang merupakan anak muda.

Anak-anak muda tetap asyik makan serta main ponsel dan tidak menghampiri sosok Ma'ruf Amin yang hadir ditengah-tengah mereka. Video yang diunggah di sejumlah akun Facebook dan Twitter itu pun viral di media sosial

Salah satu pengunggah video itu, atas nama akun Agus Sriyanto. Dalam unggahannya, Agus turun mencantumkan caption video yakni :

"SAPAAN MA'RUF AMIN DICUEKIN PENGUNJUNG RUMAH MAKAN? Pemandangan seperti ini sebenarnya membuatku sedih kok jadi seperti ini seorang ulama menyapa pengunjung seakan mereka tidak kenal siapa yang menyapa.

Kesedihan yang bermuara pada khawatir nilai-nilai kesakralan seorang kiai sepuh jadi luntur karena terbawa pengaruh hiruk pikuk politik dan demokrasi.

Selain ada juga yang jadi pertanyaan mengganjal kenapa ya pengunjung rumah makan kl dilihat tempat lumayan besar dan pengunjung juga banyak tapi sepertinya tidak mengenal sosok Ma'ruf Amin, sedang beliau didampingi banyak orang di sekitar beliau.

Sedangkan kata lembaga survei Jokowi-Ma'ruf elektabilitas paling tinggi dan katanya juga paling banyak dikenal publik," tulis akun Agus Sriyanto. Menanggapi viral video yang simpang siur itu, Wasekjen MUI Misbahul Ulum angkat bicara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini