Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Wirya (50), warga Kampung Cibeureum, Desa Carita, tak berbicara sepatah kata pun ketika dia tengah diganti pakaian dalamnya oleh istrinya Sar'ah (53).
Sudah lima hari pasutri tersebut tinggal di rumah milik juru pijat keliling Pantai Carita, Kasminah (42), tatkala pada Sabtu lalu tsunami Selat Sunda menerjang rumahnya, walaupun kondisinya rusak parah.
"Ini Abah dibopong oleh warga ke posko karena memang sudah enggak bisa jalan," kata Kasminah menggunakan Bahasa Sunda, Kamis (27/12/2018).
Rumah Kasminah tak jauh dari posko pengungsian, dan dia mengaku tak tega kepada kedua orang tua tersebut.
"Saya bilang kalau tinggal di sana (posko pengungsian) kasihan kena angin, banyak nyamuk, hujan terus, lebih baik dibawa ke sini ke rumah saya," imbuhnya.
Hingga hari kelima ini, Kasminah mengaku belum mendapatkan bantuan untuk Abah Wirya dan juga istrinya.
Baca: Update Tsunami Terkini: 242 Jenazah Tiba di RS Berkah Pandeglang
"Jangankan obat-obatan, makanan saja kami masih sangat minim, hanya ada camilan, susu, enggak ada bahan makanan pokok," lanjutnya.
Kasminah pun mempertanyakan aliran bantuan, baik itu dari pemerintah ataupun pihak swasta yang belum diterima olehnya.
"Seharusnya orang yang mau kasih bantuan itu lebih baik langsung melihat kondisi lapangan, dari rumah ke rumah, kalau dipusatkan ke satu titik, bukan enggak mungkin prosesnya lama, atau ya bisa saja disimpan untuk kepentingan pribadi," kata Kasminah.
Tampak kedua mata Kasminah basah ketika melihat kondisi Abah Wirya, serta kesetiaan sosok Sar'ah mengurus sang suami.
"Saya walaupun bukan saudara mereka, kalau melihat kondisi begitu pastilah empati kita," katanya.
Sar'ah sesudah mengganti pakaian dalam suaminya, juga tampak meneteskan air mata, dan mengelapnya dengan tisu.
"Abah sudah enggak bisa melakukan apa-apa lagi, sudah 7 tahun kena stroke, cuma sebelah tangan kirinya yang gerak," kata Sar'ah.
Dirinya berharap suaminya bisa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Atau paling tidak ke Puskesmas, kasihan beliau kan juga termasuk korban," pungkasnya.