News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fadli Zon Tuding Lima Pendiri PAN yang Tuntut Amien Rais Mundur Parasit Demokrasi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais saa memberikan keterangan pers sebelum Gedung Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2018). Kedatangan Amien Rais adalah untuk memenuhi panggilan penyidik atas kasus berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet, Amien diperiksa sebagai saksi. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon berkomentar keras terhadap lima orang pendiri PAN yang medesak koleganya di koalisi yakni Amien Rais mundur dari PAN.

Untuk diketahui Amien menjawab Ketua Dewan Kehormatan PAN.

Fadli mengatakan lima orang pendiri yang mendesak Amien mundur merupakan orang orang politik yang tidak mau berkeringat untuk membangun partai.

"Saya sih melihat orang-orang itu ya, bukan orang-orang yang selama ini juga mau berkeringat dalam politik ya, dan kalau tidak salah orang seperti Gunawan Muhammad itu juga bukan orang yang apa namanya di dalam PAN, kalau tidak salah pernah mundur juga dari PAN," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (28/12/2018).

Bahkan Wakil Ketua Umum Gerindra itu menyebut ke lima Pendiri PAN yang melayangkan surat terbuka kepada Amien itu merupakan parasit dalam Demokrasi.

Karena mereka tidak mau terjun ke politik membesarkan PAN, namun ikut campur terhadap urusan partai.

"Jadi mereka ini parasit dari demokrasi gitu, kalau mau terjun dong bertarung di gelanggang di partai politiknya itu, ya kalau merasa bagian dari partai politik itu. jadi bukan seperti sekarang, main diujung gitu ya. saya kira demokrasi tidak mengharapkan orang-orang seperti itu," katanya.

Fadli mensinyalir surat terbuka yang dilayangkan lima pendiri PAN tersebut bertujuan untuk memecah belah partai yang solid mendukung Prabowo-Sandi. Apalagi ada dugaan kelimanya merupakan orang orang pendukung Jokowi.

"Mereka itu saya kira bagian dari satu pendukung petahana untuk memecah belah partai yang mendukung pak Prabowo. jadi tidak lain dan tidak lebih daripada itu," katanya.

Sebelumnya, ‎sejumlah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) melayangkan surat terbuka kepada Amien Rais. Mereka diantaranya Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, Zumrotin.

Mereka juga rencananya akan menggelar konferensi pers namun batal di lakukan.

Isi surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018 itu menilai bahwa Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sering melakukan manuver yang tidak sejalan dengan prinsip prinsip partai. Mereka juga meminta Amien mundur atau tidak aktif lagi di pengurusan PAN.

Adapun surat Terbuka tersebut isinya

Saudara Amien Rais yang kami hormati,

Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional (PAN), kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama dibawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut :

1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tiggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun dibawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.

2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.

3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.

4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.

5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas.

Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu.

- Saudara makin lama makin cenderung ekslusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saidara..

- Saudara sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia

- Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.

- Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.

- Saudara sebagai orang yang berada diluar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.

Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.

Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.

Salam hormat dari kami semua,
Abdillah Toha
Albert Hasibuan
Goenawan Mohammad
Toeti Heraty
Zumrotin

Jakarta, 26 Desember 2018

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini