TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Masih dalam suasana duka paska bencana tsunami Selat Sunda, Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin menyerukan penguatan doa dan kerja keras dalam menangani masalah bencana di Indonesia.
Ma'ruf menyebutnya sebagai upaya lahiriah dan bathiniah.
Hal itu diungkapkan Kiai Ma'ruf menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait bencana di sela salat gaib dan istigasah untuk korban tsunami Selat Sunda, di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil 'Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
Kiai Ma'ruf mengakui dirinya diundang untuk ikut berdoa agar masyarakat kuat menghadapi musibah.
Baca: Update Gempa Filipina, BMKG Pastikan Tak Ada Potensi Tsunami Sampai ke Indonesia
Sekaligus meminta agar Allah SWT menjauhkan dari musibah lainnya.
"Saya sangat bersyukur, selain bantuan terhadap korban bencana, usaha lahiriah, melalui berbagai upaya termasuk peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya tsunami, juga kita melakukan penangkalan melalui pendekatan kepada Allah. Jadi saya sangat mendukung upaya seperti itu, upaya lahiriah dan batiniah," ucap Kiai Ma'ruf Amin.
Terkait kerja penanganan paska bencana Tsunami Sunda, Kiai Ma'ruf sebelumnya sudah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian.
Dari situ, dia tahu bahwa penanganan sudah berlangsung baik.
Jika belakangan BNPB mengaku sejumlah lokasi pengungsian belum tertangani, hal itu mungkin saja terjadi.
"Kalau itu terjadi, tentu kita harapkan upaya perbaikan mencukupi kebutuhan makan minum obat, selimut, dan buang air terutama, bisa diatasi," tutupnya.