Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurchollis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2018, Indonesia dikejutkan dengan beberapa peristiwa besar.
Di tahun ini tentu banyak peristiwa nasional yang menyita publik bahkan hingga macancanegara.
Salah satu kementerian yang akif menyikapi banyaknya peristiwa nasional di Indonesia adalah Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
Dihimpun dari berbagai sumber, Tribunnews.com telah merangkum beberapa sikap dari Kemenkopolhukam yang dikomandoi Wiranto sepanjang tahun 2018:
1. Amankan Pilkada dan Pemilu 2019
Diawal tahun Wiranto meminta kepada seluruh Kepala Daerah dan penyelenggara Pemilu untuk mengawal pelaksaan pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebab kedua gelaran itu merupakan pertaruhan Indonesia dalam mengembangkan politik nasionalnya. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus berjalan dengan lancar.
2. Kerusuhan Mako Brimob
Pada kerusuhan yang pecah pada awal Mei ini Menkopolhukam Wiranto langsung turun tangan menangani kasus kerusan yang melibatkan napi terorisme dan petugas lapas ini.
Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam mengapresiasi aparat keamanan yang menyelesaikan kasua ini dengan tenang, tanpa emosional dan tetap berlandaskan hukum yang berlaku.
“Mendoakan agar arwah petugas keamanan dalam syuhada dalam melaksanakan tugas dan mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan,” kata Menko Polhukam Wiranto.
3. Menkopolhukam Dituduh Intervensi Kepada KPU Dalam Kasus Internal Partai Hanura.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Politik, Hukum dan HAM membantah telah mengintervensi KPU dalam kasus konflik lntemal Partai Hanura. Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto dituduh melakukan hal itu saat rapat Koordinasi terbatas (Rakortas) dengan Partai Hanura pada Kamis, (5/7/18).
Dalam Rakortas yang dihadiri Menko Polhukam dan sejumlah pemangku kepentingan membahas pasca putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas gugatan SK Menkumham Nomor M.HH-01.AH.11.01 Tanggal 17 Januari 2018 lalu.
4. Wiranto Pimpin Penangan Tanggap Darurat Bencana Gempa Lombok
Pertengahan tahun tepatnya pada bulan Agustus 2018 Indonesia dilanda duga, kala itu Lombok di gunjang Gempa dahsyat.
Pada saat itu Wiranto mendapat amanah untuk memimpin tim reaksi cepat tanggap darurat penanggulangan bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dari Presiden Joko Widodo.
5. Tegaskan Persiapan Asian Games 2018 Siap 100 Persen.
Bulan Agustus selain hari Kemerdekaan Indonesai, pada bulan ini juga menjadi kebanggan bagi bangsa, sebab pada tanggal 18 Agustus Indonesai untuk kali kedua menyelenggakan event olah raga terbesar se Asia yakni ASIAN Games.
Satu pekan sebelum perhelatan Wiranto menegaskan bahwa persiapan pelaksanaan Asian Games 2018 sudah hampir mencapai 100 persen.
Diakui bahwa masih ada hal-hal yang perlu perbaikan, namun hampir mencapai titik optimal daripada pencapaian dalam persiapan Asian Games tahun ini.
Dari hasil laporan penyelenggaraan terakhir, Wiranto mengatakan, jumlah yang terlibat dalam pelaksanaan Asian Games sangat besar.
Dilaporkan bahwa ada 45 negara yang akan berpartisipasi, jumlah atlet yang mengikuti kegiatan sebanyak 17.145 atlet, media yang akan datang 7 ribu personil, ada 30 ribu volunteer yang juga mengikut berbagai event, bahkan tercatat kurang lebih ada 5 milyar yang menonton lewat televisi.
6. Gelar Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Nasional Gempa Bumi di Palu dan Donggala
Sabtu (29/9/2018) dini hari Wiranto melakukan rapat koordinasi membahas tentang tanggap darurat bencana gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Rakor tersebut untuk menyiapkan hal-hal yang dapat dilakukan pemerintah pusat untuk meringankan atau membantu penanganan bencana gempa bumi disana.
7. Wiranto Bertemu Massa Aksi 211
Wiranto menemui massa aksi 211 di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (2/11/2018). Dalam pertemuan tersebut, Menko Polhukam mengatakan bahwa tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi akan disampaikan kepada Presiden RI dan dibincangkan oleh segenap pemangku kepentingan yang menyangkut masalah pembakaran bendera.
Sementara aksi 211 digelar dalam rangka merespon pembakaran bendara yang terjadi di Garut, Jawa Barat.
8. Tegaskan Operasi Penyelamat di Nguga Papua
Wiranto mengatakan operasi penyelamatan korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua, terus dilakukan baik di tempat kejadian maupun di sekitar kejadian. Pasalnya, banyak dari para pekerja yang menyelamatkan diri secara terpisah.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Polri maupun TNI yang merupakan pasukan terpadu untuk operasi penyelamatan ini, sudah dapat diidentifikasi ada 17 orang yang meninggal karena ditembak dan dibacok.
Kemudian, 4 orang ditemukan dalam keadaan selamat ada masih ada 4 orang lagi yang sedang dalam pencarian. Karena menurut teman-temannya, mereka bisa lari karena hanya luka ringan.
9. Tak Asal Bicara Soal Oknum Perusak Bendera Partai di Pekanbaru
Wiranto menegaskan tak asal bicara terkait adanya oknum partai yang terlibat dalam peristiwa perusakan bendera Partai Demokrat serta atribut lainnya di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Wiranto pun mempersilahkan siapapun yang bereaksi terhadap pernyataannya tersebut.
Diketahu sebelumnya Wiranto menyebut oknum perusak baliho milik partai Demokrat adalah oknum dari PDIP dan Demokrat sendiri.