Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengungkap bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora merupakan dalang di balik pembunuhan terhadap penambang emas tradisional di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi yang mengetahui peristiwa itu.
"Ada saksi kunci yang sudah diamankan oleh Satgas Tinombala. Saksi tersebut sudah dikonfirmasi terhadap foto-foto DPO yang dimiliki Polda Sulteng. Dari daftar DPO yang diperlihatkan kepada saksi kunci, saksi kunci sudah membenarkan 100 persen," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/1/2019).
Baca: Gempa Hari Ini: Tak Hanya Sigi, Lampung juga Diguncang Gempa, Berkekuatan M 4,9
Ia menjelaskan jika saksi kunci telah mengkonfirmasi foto wajah orang yang diburu oleh Satgas Tinombala.
Kepolisian menyimpulkan pelakunya adalah Ali Kalora berdasarkan kesaksian tersebut.
Ali Kalora, yang dahulu merupakan anak buah Santoso alias Abu Wardah, disebut Dedi hanya memiliki sedikit anggota dalam kelompoknya.
Bahkan, jenderal bintang satu itu menyebut kelompok Ali Kalora tak memiliki banyak persediaan senjata api.
Sehingga, ia menegaskan Satgas Tinombala, yang terdiri dari anggota TNI-Polri, di wilayah Sulteng dinilai sudah cukup untuk mengejar Ali dan kelompoknya.
"(Saksi kunci) mengonfirmasi satu per satu foto yang dikenali oleh saksi melihat peristiwa pembunuhan tersebut. Dari keterangan tersebut, Satgas sudah betul-betul menyimpulkan pelakunya kelompok Ali Kalora," tukasnya.
Seperti diketahui, dua anggota polisi tertembak di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Senin (31/12/2018).
Penembak diduga dilakukan oleh Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Kedua polisi itu tengah mengevakuasi tubuh seorang penambang, korban pembunuhan.
Kasus pembunuhan sendiri diketahui warga pada Minggu (30/12/2018). Warga menemukan kepala manusia terpenggal dan diletakkan di jembatan desa.