TribunWow.com/Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu membuat polling sindiran untuk program Mobil Esemka.
Dilansir oleh TribunWow.com, polling tersebut sudah dibuat Said Didu sejak Senin (31/12/2018), dan kemudian ia unggah ulang pada Kamis (3/1/2018).
Dari polling di akun Twitter @saiddidu itu, ia membuat voting soal pembuatan Monumen Anti Kebohongan.
Menurut Said Didu, pembuatan monumen ini penting supaya tidak ada lagi pencitraan.
Sebagai ikon monumen, Said Didu mengusulkan patung Mobil Esemka.
Baca: ICW soal Tahanan KPK Diborgol: Sudah Diterapkan di Tindak Pidana Lain, Kenapa Tidak?
"MONUMEN ANTI KEBOHOGAN.
Untuk menjaga agar tidak terjadi lagi pencitraan berbasis kebohongan mungkin suatu saat kita buat MONUMEN ANTI KEBOHONGAN berupa patung mobil esemka
Setuju : Retwit
Tdk Setuju : Like," ujar Said Didu.
Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 12.500 ribu Retweets dan lebih dari 3.100 likes.
Yang artinya, sebagian besar voters memilih setuju pembuatan monumen tersebut.
Tak hanya itu, postingan itu juga mendapat ribuan komentar dari pengguna Twitter.
Diketahui, Mobil Esemka adalah mobil yang sempat dipromosikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Dinilai terlalu lama dan tidak terealisasi, banyak pihak yang menagih kepada sang presiden.
Beberapa waktu lalu, Jokowi akhirnya angkat bicara mengenai Mobil Esemka ini.
Hal tersebut terlihat dari unggahan di akun Instagramnya @jokowi pada Kamis (25/10/2018).
Jokowi menjelaskan bahwa mobil Esemka adalah produk dari sebuah SMK di Surakarta dibantu oleh beberapa teknisi dari perusahaan besar.
Kala itu, dirinya yang menjabat sebagai walikota menyebut bahwa ia berusaha mendorong upaya para siswa SMK ini termasuk mendukung agar proyek ini bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Setelah itu, ketika mobil Esemkan beralih menjadi properti industri, maka hal ini tak lagi terkait dengan pemerintah.
Jokowi menegaskan bahwa tugas pemerintah hanya mendorong sehingga tak ada kaitan dengan kepentingan apapun.
Hingga akhirnya kini mobil Esemka berada di tangan industri, maka pemerintah tidak campur tangan dalam proses produksi.
"Sejak jadi Wali Kota Solo sampai jadi Presiden, para jurnalis tetap menanyai saya mengenai perkembangan mobil Esemka.
Kemarin pun saya ditanyai soal ini.
Begini. Mobil Esemka dulu itu produk uji coba dari anak-anak SMK di Surakarta dibantu oleh beberapa teknisi dari perusahaan-perusahaan besar.
Sebagai wali kota tentu saya mendorong upaya anak-anak kita ini, termasuk mendukung agar Esemka bisa berlanjut ke tahap berikut seperti uji emisi dan mendapatkan status layak jalan.
Selanjutnya, setelah memenuhi sejumlah aspek, Esemka akan beralih menjadi properti industri yang tak terkait dengan pemerintah.
Tugas pemerintah hanya mendorong, tidak ada kaitannya dengan kepentingan apa pun. Setelah jadi ya diserahkan kepada industri.
Seperti saat ini, Esemka sudah dikerjakan dan dikembangkan penuh oleh industri tanpa campur tangan pemerintah dalam proses produksinya. Tentu bukan Presiden yang buat pabrik sendiri dan bikin mobil Esemka sendiri," tulis Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya kini tak lagi berurusan dengan produksi mobil Esemka sebab kini telah dikerjakan penuh oleh pihak swasta.
"Saya urusan apa dengan produksi Esemka. Enggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan penuh oleh swasta. Pemerintah tidak ikut campur di situ," kata Jokowi di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/10/2018), dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.
Sementara itu, inisiator Mobil Esemka yang juga Presiden Komisaris PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD), Sukiyat mengatakan bahwa mobil Esemka akan diproduksi secara massal.
Ia pernah mengatakan bahwa Mobil Esemka Generasi III akan diproduksi massal awal tahun 2019.
Baca: Di Jatim Prabowo Dapat Sumbangan Lebih Banyak dari Jokowi, Segini Jumlahnya
Berbeda dengan sebelumnya, mobil Esemka generasi III ini merupakan kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).
Dikutip dari Kompas.com Jumat (26/10/2018), sesuai dengan namanya, AMMDes, mobil ini diharapkan mampu membantu mobilitas para petani di pedesaan.
Sebanyak 15.000 unit kendaraan akan diproduksi oleh PT KMWI dan KMWD.
Produksi Esemka generasi III itu akan dilakukan di dua tempat, yakni Citeureup, Bogor, Jawa Barat dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Berikut penampakan AMMDes, seperti yang dipamerkan otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com berjudul "Sindir soal Mobil Esemka, Said Didu Buat Polling 'Monumen Anti Kebohongan'"