TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut pembangunan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) tanpa menggunakan utang yang tidak membebani keuangan negara.
Sebelumnya Sandiaga menyebut salah satu contoh pembangunan infrastruktur tanpa menggunakan utang adalah pembangunan Tol Cipali.
Kemudian diketahui bahwa pada tahun 2013 PT Lintas Marga Sedaya yang bertugas membangun Tol Cipali di mana sebagian sahamnya dimiliki perusahaan milik Sandiaga yakni PT Saratoga Investama Sedaya melakukan pencairan kredit sindikasi bank sebanyak Rp 1 Triliun.
“Jadi itu tanpa utang yang membebani negara, utang yang tak membebani pemerintah, dan utang yang tak membebani APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara),” ujar Sandiaga ditemui di kawasan Meruya, Jakarta Barat, Kamis (3/1/2019).
Baca: Hoax Merebak, Sandiaga Uno Minta Timnya Mulai Hati-hati dalam Menyampaikan Pesan
Sandiaga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang tanpa membebani keuangan negara itu sangat mungkin dilakukan dengan mencontoh sistem pembangunan Tol Cipali tersebut.
“Jadi ada kemitraan seperti Public Private Partnership dan murni swasta, kalau Tol Cipali itu murni swasta, pemerintah hanya bermitra dalam bentuk tanah,” ungkapnya.
Baca: Cecilia Ungkap Takut Lihat Indonesia 2019, Begini Hukum Percayai Anak Indigo Kata Ustadz Abdul Somad
Sandiaga mengatakan bahwa Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menkeu Sri Mulyani tidak menutup kemungkinan akan konsep tersebut.
“Karena memang ekonomi kita 90 persen yang menggerakkan adalah swasta, di luar dana pemerintah, jadi itu yang kami mau dorong ke depan,” tegasnya.
Sandiaga juga mencontohkan sejumlah ruas jalan di dalam Ibukota Jakarta yang tanpa pendanaan dari pemerintah.
“Di dalam kota ada sejumlah ruas jalan yang dibangun tanpa dana dari pemerintah yang dikonsepkan pemerintah Jakarta yang kemudian dilanjutkan Pak Anies Baswedan bersama saya,” pungkasnya.