(TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Partai Golongan Karya (Golkar) yang diprediksi oleh sejumlah lembaga survei bakal tergusur oleh partai lain karena tidak menempatkan kadernya dalam calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dimentahkan oleh Akbar Tandjung.
Sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengaku tetap meyakini partainya akan berada di posisi nomor dua dari belasan partai politik (Parpol) yang berlaga dalam Pemilu 2019, meskipun ada lembaga survei yang memprediksi tidak demikian.
"Ya makanya kita harus bekerja keras," katanya saat menghadiri acara Doa dan Syukuran Priyayi Solo Pro Jokowi di Ndalem Tjokrosukarnan, Jalan Dr Rajiman 248 Solo, Minggu (6/1/2019) malam.
Adapun saat Pemilu 2014 lalu, partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan 14,75 persen dibawah suara PDI-P yang menjadi pemenang dengan perolehan suara 18,95 persen.
Meskipun saat ini Partai Golkar tidak menempatkan kadernya sebagai salah satu capres maupun cawapres, menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar itu tidak menjadi masalah.
"Tidak akan terdampak oleh PKB yang dinilai punya kader sebagai cawapres (Ma'ruf Amin)," ujar dia.
Bagi dia PKB yang memiliki suara 9,04 persen serta Partai Gerindra 11,81 persen saat Pemilu 2014, tetap akan dikalahkan oleh Partai Golkar yang notabene memiliki kader solid.
"Meskipun kita mendukung Pak Jokowi, dan pasangannya Pak Ma'ruf bukan kader Golkar, tetapi beliau itu tokoh umat untuk semua," aku dia.
"Jadi tidak menjadikan alasan berdampak pada suara Partai Golkar," kata dia menegaskan.