News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Dugaan Perkosaan Dewas BPJS Ketenagakerjaan: Saya Bertahan Dua Tahun karena Takut

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana diskusi publik Melawan Predator Seks: Berkaca Pada Dugaan Kekerasan Seks di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan pada Selasa (8/1/2019) di kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban dugaan perkosaan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, RA mengaku selama ini bertahan dua tahun tidak mengungkapkan ke publik perkosaan yang diduga dilakukan atasannya berinisial SAB karena takut.

Hal itu diungkapkannya ketika menjadi narasumber dalam diskusi publik "Melawan Predator Seks: Berkaca Pada Dugaan Kekerasan Seks di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan" pada Selasa (8/1/2019) di kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta Pusat.

"Jadi saya bertahan selama dua tahun karena sejumlah hal. Saya memang akui, saya takut untuk melawan. Saya takut kehilangan pekerjaan. Saya takut saya akan mengalami kekerasan fisik. Saya takut kalau pun saya melawan tidak akan ada orang yang percaya terhadap saya," kata RA.

Baca: Empat Tuduhan yang Menimpa Korban Dugaan Perkosaan Dewas BPJS Ketenagakerjaan

Baca: Korban Dugaan Perkosaan Dewas BPJS Ketenagakerjaan: Saya Percaya Kejahatan Ini Bisa Dilawan

Tidak hanya itu, ia mengatakan dirinya juga malu terhadap orang-orang terdekatnya.

"Saya malu juga karena saya sudah dipaksa melakukan hubungan badan. Saya malu pada keluarga saya dan pacar saya," kata RA dengan suara bergetar.

Ia menilai sosok SAB sebagai terduga pelaku perkosaan terhadapnya adalah sosok yang menakutkan di lingkungan kantor Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.

"Terduga pelaku memang sangat menakutkan dan powerfull. Dewan Pengawas pun dia maki-maki. Apalagi direksi? Apalagi stafnya? Apalagi hanya saya? Saya takut dia akan melakukan kekerasan fisik bila keinginannya tidak dituruti," kata RA.

Ketika itu, ia hanya bisa berharap keadaan akan berubah.

"Dan ternyata saya salah. Dan ketika saya semakin khawatir saya akan dijadikan objek seks, saya memutuskan untuk bunuh diri. Saya memutuskan melakukan percobaan bunuh diri pada awal November. Untungnya Tuhan masih memberi saya kesempatan hidup. Saya ditolong oleh rekan kerja saya," kata RA.

Sebelumnya, RA mengaku bahwa dirinya diperkosa empat kali oleh atasannya di Dewan BPJS Ketenagakerjaan berinisial SAB.

Namun SAB menyangkal hal itu setelah RA memgungkapkannya ke publik.

SAB bahkan menyangkalnya lewat konferensi pers di kawasan, Menteng Jakarta Pusat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini