News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Sandiaga Uno: Saya Mau Debat yang Terhormat

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno di Posko Pemenganan Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (31/12/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebentar lagi atau lebih tepatnya tanggal 17 Januari 2019 dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan melaksanakan debat perdana Pilpres 2019 yang akan disaksikan jutaan pasang mata rakyat Indonesia.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengaku ini bukan lah kali pertama dirinya akan menghadapi debat karena sebelumnya pernah merasakan saat kontestasi Pilgub Jakarta 2017.

Sandiaga sendiri masyarakat, pendukung, relawan, kader, dan tim sukses masing-masing kubu membuat debat Pilpres menjadi terhormat.

“Saya ingin debat presiden menjadi sangat terhormat, bukan seperti menonton gulat atau tinju, fokusnya adalah menyampaikan visi misi, gagasan, dan pendalaman, bukan saling menjatuhkan,” ucap Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).

Baca: Dengar Ceramah Megawati, Fahri Hamzah Usul Tema Debat: Jadikan Ini Materi Wajib

Mantan wakil gubernur Jakarta itu mengaku tak ingin kondisi debat Pilgub Jakarta 2017 terulang lagi di Pilpres 2019.

Karena menurutnya kondisi saat itu tak kondusif sehingga fokus penyampaian visi misi dan gagasan tak maksimal.

“Saya sendiri tak ingin kondisi saat debat Pilgub Jakarta terulang, dua kubu suporter saling serang, debat ketiga saya bingung karena masing-masing pendukung menyanyikan yel sendiri-sendiri,” terangnya.

“Apalagi yang kedua saya dan Mas Anies Baswedan sempat bingung karena kondisi makin kisruh, seperti saat saya tidak bisa melihat waktu karena ditutupi pendukung kubu sebelah, tentu saya tak mau itu terjadi lagi,” imbuhnya.

Sandiaga mengaku pernah mengusulkan beberapa hal agar debat menjadi kondusif untuk penyampaian visi dan misi.

“Saya pernah usulkan agar pendukung tak berbondong-bondong hadir, cukup 10 sampai 20 saja, kemudian tak perlu menyewa auditorium yang megah, cukup di studio televisi yang ditunjuk menyelenggarakan,” ungkapnya.

“Dan dari situ menurut saya semuanya akan bisa fokus pada apa yang ditawarkan paslon,” pungkasnya.

Pada debat perdana itu KPU RI sebagai penyelenggara akan mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, keamananx korupsi, dan terorisme.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini