TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) dalam waktu dekat akan meluncurkan program Santri Tani Milenial. Program ini merupakan upaya kepedulian pemerintah terhadap kaum muda, terutama kelompok santri.
“Diharapkan para santri memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.” Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri dalam keterangan pers, Minggu (20/1).
Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, program Santri Tani Milenial merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap perjuangan santri dan kiai yang selama ini telah menjadi bagian terdepan dalam berjuang melawan bangsa penjajah.
Peluncuran direncanakan akan dilakukan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Boga menyebutkan terpilihnya Tasik karena dikenal sebagai daerah yang banyak dihuni oleh para santri.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum merespon positif program yang diusulkan oleh Menteri Amran tersebut tersebut. Menurutnya, program Santri Tani Milenial bisa membangun kemandirian santri.
"Saya sangat berterima kasih kepada Menteri Pertanian yang telah menunjukkan kepedulian terhadap kelompok santri. Dengan program ini, kami yang lahir dari kalangan pesantren dan termasuk santri merasa bangga atas perhatian pak menteri. Karena itu, kami nobatkan beliau sebagai bapak santri nasional,” tuturnya saat berkunjung ke Tasikmalaya, Rabu (16/1) lalu.
Sebagai bagian dari program Santri Tani Milenial, pemerintah akan memberikan beragam bantuan, antara lain bibit ayam, traktor, dan benih tanaman.
“Bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan santri di setiap daerah. Forum pesantren yang akan merapatkan bentuk bantuannya,” terang Uu.
Lebih lanjut, Uu mengajak semua kaum santri untuk bertani atau bercocok tanam. “Santri tidak hanya memiliki karakter keimanan dan ketakwaan, santri juga harus bisa dalam bidang pertanian,” ungkapnya.