Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola bakal melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan pengaturan skor pada pertandingan sepakbola Indonesia, Vigit Waluyo, Kamis (24/1/2019).
Vigit akan diperiksa di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sidoarjo, Jawa Timur mengingat dia ditahan di sana terkait kasus korupsi PDAM Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pemeriksaan terhadap Vigit dipimpin langsung Wakasatgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti.
Baca: Pengendara Sepeda Motor di Lamongan Tewas Terseret Sejauh 800 Meter di Kolong Mobil
"Pemeriksaan tersangka Vigit akan dipimpin oleh Waka Satgas Antimafia Bola (Brigadir Jenderal Polisi Khrisna Murti)," ujar Argo saat dikonfirmasi, Selasa (22/1/2019).
Argo mengungkapkan Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen Pas) telah mengeluarkan surat persetujuan terkait hal ini. Polisi, lanjutnya mau mendalami adanya dugaan pengaturan skor lain di Liga Dua Indonesia.
Selain Vigit, diketahui pada hari yang sama polisi juga akan meminta keterangan dua petinggi Persatuan Sepakbola Indonesia.
Mereka adalah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI Joko Driyono dan Wakil Bendahara Umum PSSI, Irzan Pulungan. Keduanya akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Baca: Ditinggal Satu Pilar Terbaik, Persipura Rekrut Pilar Tengah Persib Musim 2018
Dalam kasus ini, 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka di antaranya, anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Riyanto alias Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Ling Eng, mantan wasit futsal Anik Yuni Artika dan ayahnya yang merupakan mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto.
Lalu, seorang wasit pertandingan antara Persibara Banjarnegara melawan PSS Pasuruan, Nurul Safarid. Kemudian ada staf Direktur Penugasan Wasit di PSSI berinisial ML.
Selanjutnya, tersangka dengan inisial YI, CH, DS, P, dan MR. Ada pula pegiat sepakbola Indonesia, Vigit Waluyo yang menjadi tersangka karena diduga memberikan dana sebesar Rp115 juta kepada Mbah Putih agar PSMP Mojokerto bisa naik kasta dari liga 2 ke liga 3.